Ukraina melancarkan serangan terhadap Rusia pada Rabu (5/2/2025) dengan menargetkan depot bahan bakar di Rusia Barat Daya. Serangan ini terjadi di dusun Novominskaya, Krasnodar, Rusia. Gubernur Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengonfirmasi ledakan di kilang minyak setelah drone Ukraina dihalau oleh militer Rusia, yang mengakibatkan puing-puing jatuh ke kilang dan terbakar tanpa korban jiwa.
Di tempat lain, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa dua pesawat nirawak Ukraina mencoba merusak wilayah Kursk dan Belgorod, kedua wilayah berbatasan dengan Ukraina. Kyiv mendukung serangan udara terhadap instalasi energi dan militer Rusia sebagai respons terhadap serangan yang dilakukan oleh Moskow terhadap infrastruktur energi dan kota-kotanya.
Konflik antara Ukraina dan Rusia meletus pada 24 Februari 2024 ketika Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina Timur atau Donbass. Sejumlah negara Barat, termasuk AS, Inggris, dan sekutu Eropa lainnya, turut terlibat dalam konflik dengan memberikan bantuan kepada Ukraina dan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.
Pada front perang, militer Rusia berhasil merebut kota logistik Ukraina, Pokrovsk. Namun, Ukraina juga menghadapi tantangan dengan kekurangan pengalaman di antara rekrutan baru mereka. Hal ini menambah tekanan pada pasukan terlatih untuk menjaga garis depan tetap stabil. Dukungan logistik dan strategi perang menjadi kunci penting dalam menghadapi pertempuran sengit antara kedua negara.