Para investor sedang menantikan kebijakan ekonomi yang akan diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pemotongan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, yang sangat dinantikan oleh investor dan pedagang kripto.
Saat ini, suku bunga telah turun sebesar 100 basis poin dari level tertinggi, yakni 5,5 persen. Sebelumnya, suku bunga tersebut mencapai level tertinggi sejak krisis finansial global pada tahun 2008.
Pemangkasan suku bunga ini diputuskan oleh The Fed sebagai respons terhadap penurunan inflasi yang signifikan, dari tingkat tertinggi 9 persen menjadi 3 persen dalam 18 bulan terakhir.
Meskipun demikian, pejabat bank sentral masih menunggu agar inflasi mencapai target 2 persen sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Oleh karena itu, kebijakan moneter saat ini kemungkinan akan tetap dipertahankan tanpa adanya pemangkasan lebih lanjut dalam waktu dekat.
Analis Nanovest dalam sebuah pernyataan resmi pada Senin (17/2/2025) mengemukakan bahwa investor kripto dan saham berharap suku bunga The Fed dapat terus turun hingga mencapai level 2,5 persen, dengan pemangkasan tambahan sebesar 200 bps dari posisi saat ini.
Menurut Analis Nanovest, suku bunga yang lebih rendah dapat memberikan dorongan bagi pasar keuangan, meningkatkan likuiditas, dan memperkuat daya beli konsumen. Namun, kebijakan ekonomi yang sedang dijalankan, terutama terkait penerapan tarif impor oleh Donald Trump, berpotensi mengubah skenario tersebut. Jika kebijakan tarif yang agresif terus diterapkan, The Fed mungkin akan mengambil langkah yang berlawanan, yaitu menaikkan kembali suku bunga untuk mengendalikan dampak inflasi yang mungkin muncul akibat kebijakan proteksionis tersebut.