Para pereli di kejuaraan Reli Dunia (WRC) telah menghubungi presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, untuk mencari solusi mendesak setelah organisasi tersebut memberlakukan sanksi terhadap pereli yang mengucapkan kata-kata kasar. World Rally Drivers Alliance (WoRDA), yang mewakili pereli dan co-driver WRC, mengecam tindakan FIA yang memberikan denda kepada pereli yang mengumpat. Perseteruan ini muncul setelah Adrien Fourmaux dari Hyundai dijatuhi denda 10.000 euro dan penangguhan denda 20.000 euro karena menggunakan ungkapan tak pantas dalam wawancara televisi setelah Rally Swedia. Fourmaux menjadi pereli pertama yang dijatuhi sanksi di bawah aturan baru FIA terkait penggunaan bahasa tidak pantas. Langkah ini diikuti oleh protes dari pereli WRC lainnya, termasuk juara dunia delapan kali Sebastien Ogier dan juara dunia 2019 Ott Tanak, yang merasa bahwa sanksi yang diberikan tidak proporsional. WoRDA menantang larangan mengumpat yang diberlakukan oleh FIA, dengan menyuarakan keresahannya terhadap denda yang dianggap terlalu tinggi dan mengharapkan transparansi dari FIA terkait penggunaan uang denda. Tuntutan WoRDA didukung oleh sejumlah pereli dan co-driver terkemuka dari WRC, serta mantan co-driver Ogier, Julien Ingrassia. WoRDA dan pereli-pereli WRC menyerukan dialog dan kolaborasi langsung dengan FIA untuk menemukan solusi yang dapat diterima bersama.
Pereli WRC Minta FIA Atasi Sanksi Mengumpat
