Pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilu, pasar kripto mengalami euforia yang meningkat, namun kini mengalami penurunan. Bitcoin, mata uang kripto terbesar dunia, turun ke titik terendah dalam tiga bulan terakhir. Yahoo Finance melaporkan bahwa pada Selasa, 25 Februari 2025, harga Bitcoin jatuh di bawah USD 87.000 atau sekitar Rp 1,42 miliar. Penurunan ini juga dirasakan oleh altcoin lainnya seperti Ether dan Solana yang mengalami penurunan signifikan sebelum sedikit pulih.
Para analis menyebutkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor negatif di pasar, bukan hanya satu faktor tunggal. Ketidakpastian ekonomi dan rencana kebijakan tarif baru oleh pemerintahan Trump menjadi salah satu faktor utama. Investor mulai menjadi lebih hati-hati dalam berinvestasi pada aset berisiko seperti kripto. Selain itu, peretasan besar yang menimpa bursa derivatif kripto Bybit juga memperburuk sentimen pasar.
Selain faktor ekonomi dan keamanan, minimnya arus dana baru ke pasar kripto juga menjadi alasan utama mengapa harga tidak mengalami kenaikan yang diharapkan. Investor baru yang masuk ke pasar masih sedikit sejak pemilu, sehingga harga Bitcoin dan altcoin lainnya sulit mengalami kenaikan. Analis memperkirakan bahwa perubahan dapat terjadi jika hambatan terhadap partisipasi institusional dapat diatasi, namun proses ini akan memerlukan waktu yang cukup.
