Mengalami lonjakan harga Bitcoin yang turun tajam, pasar kripto merasakan goncangan yang signifikan. Likuidasi mencapai lebih dari USD 1,06 miliar atau setara Rp 17,3 triliun, dengan posisi long menjadi pihak yang paling terpukul kerugian. Sebanyak 230.000 pedagang mengalami likuidasi dalam 24 jam terakhir, menurut data dari Coinglass melalui Coinmarketcap. Adanya deleveraging besar-besaran terjadi dengan penurunan open interest di pasar mencapai 5%. Arus masuk ke bursa juga melonjak 14,2%, menandakan aksi jual panik dari investor. Tingkat pendanaan yang negatif mencerminkan pergeseran sentimen investor menjadi lebih pesimistis, dengan para trader yang lebih berhati-hati mengantisipasi potensi penurunan lebih lanjut akibat rendahnya likuiditas pasar.
Selain Bitcoin, ETF Bitcoin spot di AS juga mengalami arus keluar dana yang signifikan, mencapai USD 1,1 miliar dalam lima hari terakhir. Perusahaan terkait kripto juga turut mengalami penurunan signifikan, seperti Coinbase (COIN) yang turun 6,4%, Robinhood (HOOD) turun 8%, serta perusahaan penambangan Bitcoin seperti Bitdeer (BTDR) dan Marathon Digital (MARA) yang masing-masing anjlok 29% dan 9%. Aksi jual besar-besaran serta penurunan harga pada saham-saham kripto ini menjadi perhatian utama pasar dalam beberapa waktu terakhir.
