Selama lima tahun terakhir, pergerakan harga kripto Bitcoin selama bulan Ramadan menunjukkan tren penurunan yang cukup konsisten. CEO Indodax, Oscar Darmawan, menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan, minat investor ritel terhadap kripto cenderung menurun, yang dapat menyebabkan tekanan jual lebih tinggi. Hal ini juga dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan harga yang dipicu oleh tren historis, mendorong aksi ambil untung sebelum Ramadan tiba.
Namun, pada Ramadan 2025, pasar kripto menghadapi dinamika yang berbeda. Bitcoin mengalami lonjakan hingga 8% dalam satu hari, kembali ke level USD90.000 setelah sebelumnya turun di bawah USD80.000. Pemulihan ini dipicu oleh sentimen positif terkait rencana Presiden AS, Donald Trump, yang disebut-sebut ingin mengusulkan cadangan kripto nasional.
Oscar menyoroti adanya elemen geopolitik yang kuat dalam pergerakan pasar kripto tahun ini. Jika pemerintah AS benar-benar mengambil langkah serius untuk mendorong aset digital sebagai bagian dari kebijakan moneter, dampaknya dapat signifikan bagi industri kripto secara global. Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksternal juga dapat mempengaruhi pergerakan harga kripto selama Ramadan, mengingat pentingnya penyesuaian pasar terhadap berbagai informasi yang dapat berdampak pada aset digital.
