Belum Ada Korban WNI dalam Gempa Myanmar dan Thailand
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada informasi mengenai korban WNI akibat gempa berkekuatan magnitude 7.7 di Myanmar dan Thailand. Kemlu telah berkomunikasi dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok untuk memantau situasi. Berdasarkan informasi dari komunitas Indonesia di kedua negara tersebut, tidak ada laporan mengenai korban WNI.
KBRI Yangon dan KBRI Bangkok masih terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia untuk mengidentifikasi WNI yang mungkin terdampak. Saat ini, sebagian besar WNI di Myanmar, khususnya di wilayah Mandalay, melaporkan bahwa mereka dalam keadaan baik. Jumlah total WNI di Myanmar sendiri sekitar 250 orang.
Sementara itu, di Thailand, belum ada laporan mengenai WNI Indonesia yang menjadi korban gempa. Jumlah total WNI yang tinggal di Thailand mencapai 2.379 orang. KBRI Yangon dan KBRI Bangkok mengimbau kepada seluruh WNI untuk tetap waspada terhadap gempa susulan dan segera menghubungi hotline KBRI jika menghadapi keadaan darurat.
Gempa berkekuatan 7.7 tersebut terjadi di titik gempa sekitar 13 kilometer arah utara-barat laut dari Kota Sagaing, Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Dampak gempa juga dirasakan hingga ke wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok. Berdasarkan pantauan media setempat, beberapa infrastruktur di Mandalay, Myanmar mengalami kerusakan signifikan, termasuk Old Sagaing Bridge.
Di Thailand, Perdana Menteri Thailand telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat menyusul gempa ini. Otoritas setempat telah mengambil langkah-langkah darurat untuk mengatasi situasi, termasuk menyediakan nomor hotline darurat bagi warga terdampak. Semua pihak diimbau untuk dapat menghubungi hotlinenya jika membutuhkan bantuan.
Melalui langkah-langkah koordinasi ini, diharapkan informasi mengenai WNI yang terdampak gempa dapat terus terpantau dan penanganan darurat dapat dilakukan dengan cepat. Jika ada perkembangan lebih lanjut terkait situasi pasca-gempa, pihak terkait akan memberikan update secara berkala. (hoi/hoi)