Singapura memiliki pandangan yang berbeda dari negara lain, terutama terkait dengan kontroversi terbaru yang melibatkan Elon Musk dan mobil Tesla. Meskipun Tesla banyak diboikot di Singapura sebagai respons atas dukungan Musk terhadap Presiden AS Donald Trump, data dari Otoritas Transportasi Darat menunjukkan lonjakan pendaftaran mobil Tesla baru. Alvin Khoo, salah satu pembeli mobil Tesla, berpendapat bahwa politik hanyalah efek sementara pada brand, dan yang terpenting adalah kualitas intrinsik mobil Tesla itu sendiri.
Sementara itu, secara global, keputusan Musk untuk terlibat dalam dunia politik telah menyebabkan penurunan sentimen merek Tesla. Ini tercermin dalam penurunan penjualan dan harga saham Tesla di Eropa serta banyak laporan tentang Tesla yang dirusak. Para pemilik Tesla tidak hanya kehilangan pembeli baru tetapi juga banyak yang memilih untuk ‘membuang’ mobil mereka. Data dari platform inventaris mobil online Edmunds menunjukkan bahwa tukar tambah mobil Tesla untuk merek lain telah meningkat secara signifikan.
Trade-in mobil Tesla pada Maret 2025 mencapai angka tertinggi, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Analis Edmunds memperkirakan angka trade-in ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Meskipun boikot dan kontroversi terus mengikuti Tesla dan Elon Musk, kualitas dan teknologi mobil Tesla tetap menjadi daya tarik utama bagi para pembeli.