Tarif Trump Ganas: Efek Ngeri ke Sektor [Namun]? – Penjelasan SEO

by -16 Views

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang lebih besar ke banyak negara. Hal ini diperkirakan berdampak besar terhadap industri minuman beralkohol di Amerika Serikat. Para peminum di AS diperkirakan akan membayar lebih mahal untuk koktail, sampanye, bir asing, dan merek-merek minuman beralkohol luar negeri akan menghilang dari banyak bar, yang juga berdampak pada lapangan pekerjaan yang berkurang. Kebijakan Trump juga berdampak pada komposisi minuman populer seperti negroni yang menggunakan Campari dan bir hitam seperti Guinness yang diproduksi Diageo. Pungutan sebesar 25% diberlakukan pada semua impor bir dan bir kalengan, seperti Corona buatan Meksiko dan Heineken dari Belanda. Analis menyatakan bahwa tarif sebesar 200% pada alkohol dari Eropa adalah ancaman terburuk, sementara tarif pada produk lain seperti tequila dari Meksiko dan wiski dari Kanada belum terwujud.

Saham perusahaan minuman keras mayoritas diperdagangkan datar, kecuali Diageo dan Campari yang terlihat naik karena tarif tequila masih bisa dihindari. Penetapan pungutan tersebut dianggap sangat merugikan sektor minuman beralkohol yang sangat bergantung pada konsumen di Amerika Serikat. Industri minuman beralkohol Eropa yang diekspor ke AS senilai EUR 2,9 miliar pada tahun 2024. Asosiasi spiritsEurope mengatakan banyak pekerjaan yang bergantung pada perdagangan ini. Kelompok dan pejabat Prancis memperingatkan tentang penurunan penjualan sebesar 20% dan PHK massal di wilayah-wilayah seperti Cognac, tempat brendi Prancis diproduksi untuk ekspor ke AS dan Tiongkok. Presiden Asosiasi Perdagangan Italia, Federvini Micaela Pallini, menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan hilangnya merek-merek dari meja konsumen di AS dan krisis produksi dan tenaga kerja di Italia dan Eropa. Pembuat minuman Jepang, Suntory, berencana untuk fokus pada penjualan di negara tempat minuman tersebut diproduksi sebagai akibat dari tarif.

Di lain pihak, analis di UBS memperkirakan bahwa produsen minuman keras besar harus menaikkan harga antara 2% dan 5% untuk menutupi tarif atau menanggung sendiri biayanya. Produsen anggur di Spanyol dan Prancis akan berkolaborasi dengan importir AS untuk mencoba membatasi kenaikan harga, namun konsumen di AS pada akhirnya akan membayar sebagian biayanya. Aliansi Perdagangan Anggur AS menyatakan bahwa tarif impor anggur akan lebih merugikan bisnis A.S. daripada bisnis asing. Produsen minuman lainnya seperti Heineken atau Campari dapat mengalihkan produksi atau pembotolan beberapa merek ke AS untuk mengurangi dampak tarif.

Source link