Tarif Resiprokal Donald Trump: Maksud dan Dampaknya Terhadap Dunia

by -17 Views

Awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan kebijakan tarif resiprokal yang membuat geger satu dunia. Beberapa negara termasuk Indonesia kena tarif sebesar 32%. Tarif resiprokal adalah kebijakan di mana tarif dikenakan secara timbal balik antara negara. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memajukan sektor manufaktur serta sejajar dengan negara lain yang memberlakukan tarif lebih tinggi untuk AS dibanding sebaliknya.

Tarif resiprokal memungut pajak yang sama pada impor AS sepertimana tarif yang dikenakan negara lain pada ekspor AS berdasarkan jenis produknya. Hal ini berbeda dengan praktik saat ini di mana tarif yang ditetapkan AS dan para mitra dagangnya bisa bervariasi untuk produk yang sama. Perhitungan tarif ini bisa berdampak signifikan bagi AS di masa depan karena mereka memberlakukan tarif sekitar setengah dari yang dikenakan negara lain.

Meskipun tujuannya bukan untuk memindahkan produksi ke AS atau meningkatkan pemasukan negara, tarif resiprokal dijalankan sebagai bagian dari kesepakatan dagang yang ingin dicapai pemerintahan Trump. Namun, kebijakan ini juga tidak lepas dari kendala, karena menentukan tarif pada berbagai produk dari tiap kategori akan sangat rumit. Hal ini bisa memunculkan komplikasi dan potensi pembalasan dari negara-negara lain.

Selain itu, pendekatan tarif Trump juga berdampak pada banyak produk karena disesuaikan berdasarkan negara, bukan lagi asal impor atau ekspor. Meskipun tarif resiprokal ini memiliki dampak yang kompleks, namun kebijakan tersebut diterapkan sebagai bagian strategi dalam mencapai kesepakatan dagang yang diinginkan.

Source link