Brivio Kesal: Kontroversi Red Flag MotoGP Amerika

by -13 Views

Kerusuhan yang terjadi sebelum balapan utama MotoGP di Austin terus berkembang. Race Direction menyebutnya sebagai balapan basah karena hujan saat Moto2, membuat semua pembalap mempersiapkan diri dengan ban basah. Namun, sebelum lap pemanasan dimulai, Marc Marquez mengambil langkah ekstrim dengan beralih ke ban kering, mengantisipasi kondisi aspal yang lebih baik.

Pertaruhan Marquez terbayar, dengan semua pembalap di belakangnya mengikutinya. Ini mengakibatkan penundaan start dan memungkinkan mereka untuk tidak dikenai penalti karena meninggalkan grid di saat-saat terakhir. Setelah situasi tersebut diklarifikasi, balapan direstart beberapa menit kemudian. Hal ini dimanfaatkan oleh para pembalap dengan ban basah untuk beralih ke ban yang lebih sesuai.

Namun, bagi para pembalap yang bertahan dengan ban slick, seperti Ai Ogura dari Trackhouse, Brad Binder dari KTM, dan Enea Bastianini dari Tech3, keputusan tersebut sangat merugikan. Pasca balapan, rasa kekecewaan ditunjukkan oleh para pembalap dan bos tim mereka terhadap Race Direction.

Salah satunya adalah Davide Brivio dari Trackhouse Racing. Ia tetap merasa tidak puas dengan cara balapan dimulai dan memberikan pandangan bahwa timnya telah mengambil keputusan yang tepat dengan Ogura. Ogura sendiri menyayangkan kesempatan yang terlewat begitu saja akibat penundaan tersebut.

Hal serupa juga dirasakan oleh Enea Bastianini dan Brad Binder dari KTM. Bastianini merasa keputusan untuk mengulang balapan dengan ban kering kurang tepat, sedangkan Binder lebih bersikap tenang dan filosofis, menerima segala yang terjadi dengan lapang dada.

Meskipun demikian, keputusan Race Direction tetap menimbulkan polemik di kalangan pembalap dan tim. Saat situasi balapan berlangsung begitu menegangkan dan terjadi sedikit kontroversi, hal-hal seperti ini tetap mungkin terjadi dalam arena kompetisi MotoGP yang penuh dinamika.

Source link