Goldman Sachs telah menaikkan proyeksi resiko resesi di Amerika Serikat setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif kepada negara-negara lain. Awalnya, Goldman menaikkan proyeksinya dari 20% menjadi 35% karena kekhawatiran tarif Trump akan mengganggu ekonomi global. Namun, setelah Trump mengumumkan bea masuk lebih tinggi dari perkiraan, Goldman kembali menaikkan proyeksinya menjadi 45%. Mereka khawatir tarif tersebut akan memicu inflasi AS dan tindakan balasan dari negara lain.
Selain Goldman, JPMorgan dan tujuh bank investasi lainnya juga telah meningkatkan proyeksi resiko resesi. JPMorgan memperkirakan kemungkinan resesi AS dan global sebesar 60% dan meramalkan kontraksi ekonomi AS sebesar 0,3%. Mereka juga memperkirakan penurunan suku bunga pada setiap pertemuan Federal Reserve mulai bulan Juni. Sementara Wells Fargo Investment Institute memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 1% setelah tarif, dengan perkiraan tiga penurunan suku bunga tahun ini.
Dengan peningkatan proyeksi resesi dan pembalikan kebijakan moneter, pasar keuangan dunia menghadapi ketidakpastian yang semakin meningkat. Perlu diwaspadai adanya kemungkinan penurunan suku bunga dan kontraksi ekonomi yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi global.