Pada awal Maret, David Richards menulis surat kepada para anggota Motorsport UK, menyoroti keprihatinannya terhadap FIA dan presiden organisasi, Mohammed Ben Sulayem. Richards menyampaikan kekecewaannya terhadap tanggapan FIA yang dianggap sepele terhadap isu yang dia ungkapkan dalam suratnya. Salah satu isu utamanya adalah tata kelola dan pusat kekuasaan yang semakin terpusat pada Presiden, menimbulkan ketidakjelasan dalam organisasi. Penolakan Richards untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan untuk menghadiri pertemuan WMSC menjadi pemicunya. Suratnya yang dipublikasikan dalam majalah Motorsport UK mengungkapkan keprihatinannya terhadap masa depan FIA di bawah kepemimpinan Ben Sulayem, dengan ancaman tindakan hukum jika masalah ini tidak diselesaikan.
Permintaan Richards untuk dialog terbuka ditanggapi oleh FIA dalam surat balasan yang ditulis oleh manajer umum Alberto Villarreal pada 7 April. Villarreal mengakui kekhawatiran Richards terkait perjanjian kerahasiaan NDA, tetapi tidak secara rinci membahas isu-isu yang diungkapkan Richards. Lebih lanjut, surat dari FIA mencatat pencapaian dan pertumbuhan organisasi di bawah kepemimpinan Ben Sulayem tanpa menyoroti keprihatinan Richards.
Richards menanggapi surat FIA tersebut dengan kekecewaan atas sikap sepele FIA terhadap isu yang dia sampaikan. Meskipun Richards berharap untuk bertemu dengan Ben Sulayem untuk mendiskusikan masalah tersebut lebih lanjut, keberadaan Ben Sulayem di Bahrain selama pertemuan F1 akan menjadi kendala. Keduanya diharapkan dapat menemukan kesepakatan dan solusi yang dapat memuaskan kedua belah pihak.