China Jatuhkan Tarif 125% ke AS: Update Terbaru

by -16 Views

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Presiden Donald Trump telah mengambil langkah-langkah drastis terkait pemberlakuan tarif impor terhadap berbagai negara di seluruh dunia. Terbaru, keputusan Trump untuk memberlakukan penangguhan tarif selama 90 hari terhadap sebagian besar negara dan kawasan lain, kecuali China. Sebaliknya, terdapat peningkatan tarif hingga mencapai 145% yang diberlakukan terhadap China. Pihak China merespons dengan menaikkan tarif impor terhadap AS menjadi 125% sebagai tindak balas atas kebijakan yang diambil oleh Washington.

Bukan hanya tarif impor, Trump juga memberlakukan sanksi pada terminal penyimpanan minyak mentah di China yang diduga melakukan perdagangan minyak dengan Iran. Selain itu, kebijakan tarif yang diberlakukan Trump juga telah berdampak pada industri otomotif di AS, dengan estimasi peningkatan biaya produksi sekitar US$ 108 miliar bagi produsen mobil di negara tersebut.

Tindakan Trump juga memicu kepanikan di kalangan pedagang e-commerce di AS, terutama mereka yang berasal dari China. Banyak penjual asal China yang beroperasi melalui platform e-commerce seperti Amazon mulai merasakan dampak dari kenaikan tarif yang diberlakukan, dengan rencana untuk mengurangi aktivitas bisnis di pasar AS.

Selain itu, dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan Trump juga merambah ke pasar mata uang. Dolar AS mengalami penurunan nilai signifikan terhadap beberapa mata uang lainnya, menandakan ketidakstabilan ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan pemberlakuan tarif yang diambil oleh pemerintah AS.

Perang tarif antara AS dan China tidak hanya berdampak pada kedua negara tersebut, tetapi juga mempengaruhi dampak ekonomi global. Para analis memprediksi bahwa kebijakan tarif yang diambil oleh Trump dapat memicu resesi ekonomi di AS, yang dapat berdampak negatif pada perekonomian dunia secara keseluruhan.

Di sisi lain, Xi Jinping, Presiden China, tengah melakukan kunjungan ke tiga negara di ASEAN, yaitu Vietnam, Malaysia, dan Kamboja sebagai respons terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS. Uni Eropa juga menangguhkan penerapan tarif balasan terhadap AS selama 90 hari, sebagai langkah itikad baik demi membuka ruang bagi negosiasi lanjutan.

Terkait dengan kebijakan Trump, para bankir top dunia di AS merasa kurang berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan pemerintahan, meskipun turut bertemu dengan pejabat tinggi. Kesimpulannya, perang tarif yang diawali oleh kebijakan Trump telah menimbulkan dampak yang luas, tidak hanya terhadap kedua negara yang terlibat, tetapi juga pada pasar global secara keseluruhan.

Source link