Perang Tanpa Akhir Trump vs Xi Jinping: Siapa Pemenangnya?

by -13 Views

Perang dagang antara AS dan China terus memasuki babak baru, dengan keduanya saling menaikkan tarif impor sebagai tanggapan atas serangan satu sama lain. Percepatan tarif ini dimulai dengan keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif resiprokal hingga 145% terhadap impor China, yang kemudian dibalas oleh China dengan menaikkan bea balasan hingga 84% atas impor AS.

Pertikaian ini tidak hanya berdampak pada kedua ekonomi yang saling terkait erat, tetapi juga meningkatkan ketegangan geopolitik di antara keduanya. Para ekonom memperkirakan bahwa keretakan ini dapat berdampak pada ekonomi global dan juga AS secara keseluruhan.

Trump dan Xi Jinping, sebagai pemimpin dari kedua negara, saling menunjukkan sikap tegas dalam menghadapi pertikaian ini. China yang sebelumnya ingin berunding sekarang terpaksa untuk melawan dan memperkuat posisinya di tengah gejolak perdagangan yang ditimbulkan oleh kebijakan Trump.

Tarif yang diberlakukan Trump dapat memotong ekspor China ke AS lebih dari setengahnya dalam beberapa tahun mendatang, memicu kenaikan harga konsumen AS dan pengaruh negatif terhadap ekonomi China. Namun, para ahli berpendapat bahwa China lebih siap menghadapi dampak dari konflik perdagangan ini, sementara AS mungkin tidak dapat membawa ekonomi China ke ambang kehancuran.

Dalam konteks ini, China telah memperluas hubungan dagangnya dengan negara lain di seluruh dunia untuk mengurangi ketergantungan pada AS. Meskipun China memiliki kelemahan, mereka diyakini mampu mengatasi tekanan ekonomi yang dihadapi akibat konflik perdagangan ini. Dengan demikian, perkembangan lebih lanjut dari perang dagang ini dapat mempengaruhi tidak hanya kedua ekonomi terbesar dunia ini, tetapi juga ekonomi global secara keseluruhan.

Source link