Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dengan tegas menegaskan penolakannya terhadap tindakan korupsi, mengatakan bahwa negara berhak untuk menyita aset para koruptor, asalkan dilakukan secara adil. Dalam sebuah wawancara eksklusif di kediamannya di Hambalang, Bogor, Prabowo menyatakan pendapatnya pada Senin malam (7 April) lalu. Menyoroti pentingnya keadilan, Prabowo berpendapat bahwa anak-anak dan pasangan dari para koruptor juga harus diperlakukan secara adil, terutama terkait aset yang dimiliki sebelum menjabat dalam pemerintahan.
Frustrasi mendalam terhadap pejabat korup juga disampaikan oleh Prabowo, menganggap tindakan mereka sebagai legalisasi dari perampokan yang terjadi. Menurutnya, sumber daya alam Indonesia yang melimpah seharusnya tidak disalahgunakan dalam tindakan korupsi. Prabowo menekankan perlunya tindakan tegas untuk menciptakan efek jera yang kuat, termasuk mengajukan banding terhadap putusan yang dianggap terlalu ringan.
Prabowo juga membahas pola pikir para koruptor yang merasa bisa menyelesaikan masalah mereka dengan uang, menganggap hukuman pidana sebagai hal yang dapat diatasi dengan suap dan kelonggaran. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan penegakan hukum yang lebih tegas dan efektif dalam memberantas tindakan korupsi di Indonesia.
