Menurut peneliti kripto Markus Thielen, ada potensi harga jangka panjang untuk Bitcoin meskipun tekanan jangka pendek mungkin timbul akibat kekhawatiran resesi. Thielen melaporkan bahwa selisih kredit terus melebar, menandakan bahwa kekhawatiran resesi semakin meresap dalam perekonomian. Meskipun ada harapan akan dorongan bullish di masa kini, namun perkiraan ini dianggap masih terlalu dini. Bitcoin mungkin mengalami tekanan jangka pendek sebelum mencapai momentum kenaikan yang signifikan. Meskipun dampak jangka panjang resesi dapat menjadi sentimen positif bagi Bitcoin dalam jangka waktu tertentu, namun Thielen menekankan bahwa ada kemungkinan adanya hambatan sebelum momentum pembalikan harga terjadi. Menurut kepala kebijakan kripto dan AI di Gedung Putih, David Sacks, melalui unggahan pada 10 April, situasi saat ini memang membutuhkan pemangkasan suku bunga setelah angka CPI bulan Maret yang menunjukkan kenaikan 2,8% secara tahunan, level terendah sejak Maret 2021. Meskipun ada ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS, namun alat FedWatch milik CME Group memperkirakan kemungkinan tidak adanya pemotongan suku bunga dalam pertemuan FOMC bulan Mei sebesar 64,8%.
Bitcoin Terjebak di Tengah Ancaman Resesi
