Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengungkapkan proyeksi penggunaan energi dari hidrogen sebagai solusi alternatif yang lebih ekonomis. Menurutnya, menggunakan bensin hijau untuk kendaraan jauh lebih murah daripada Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam contoh ilustrasinya, Darmawan membandingkan biaya per kilometer menggunakan mobil Innova, di mana penggunaan BBM mencapai Rp 1.300 per km, sementara penggunaan hidrogen dari PLN hanya memerlukan biaya Rp 550 per km.
Namun, terdapat perbedaan harga jika hidrogen dihasilkan melalui pembangunan pembangkit, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Darmawan menjelaskan bahwa jika hidrogen dihasilkan melalui PLTS dan disimpan untuk penggunaan secara berkelanjutan, biayanya sedikit lebih tinggi daripada menggunakan bensin, yaitu sekitar Rp 1.200-Rp 1.300 per kilometer.
PLN telah meluncurkan Hydrogen Refueling Station (HRS) sebagai stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia, yang terletak di Senayan, Jakarta. Selain itu, PLN juga telah mengoperasikan 21 Green Hydrogen Plant (GHP) untuk mendukung pengembangan energi hidrogen di Indonesia. Dengan adanya alternatif penggunaan hidrogen ini, diharapkan dapat menjadi solusi ramah lingkungan dan ekonomis bagi pengguna kendaraan di masa depan.
