Krisis Ekonomi di Negara Kaya Minyak: Presiden Umumkan Darurat Finansial

by -14 Views

Venezuela kini berada dalam fase kritis dalam krisis ekonomi yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Pendapatan negara dari sektor minyak turun drastis akibat sanksi terbaru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro atas dugaan kecurangan pemilu. Kendala ini semakin diperparah oleh ketidakmampuan pemerintah untuk merespons situasi dengan cepat, meskipun sempat mengalami stabilitas ekonomi setelah pandemi. Maduro bahkan menyatakan keadaan darurat ekonomi sebagai langkah responsif, dengan mengusulkan beberapa kebijakan penanganan, termasuk penghapusan pajak sementara dan promosi produk dalam negeri untuk mengurangi impor.

Setelah mengalami masa pemulihan pasca pandemi Covid-19, Venezuela sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan ekonomi dengan pertumbuhan 8% pada tahun 2022. Namun, kemajuan ekonomi ini belum merata di seluruh wilayah, dengan kota seperti Maracaibo masih tertinggal. Inflasi yang melambung membuat daya beli masyarakat semakin menurun, karena harga barang melonjak hingga mencapai 180-200%. Pemerintah hanya mampu memberikan gaji minimum sebesar US$1,65 per bulan, yang tidak sebanding dengan tingkat inflasi, sehingga banyak perusahaan mulai membayar pekerja dengan mata uang asing.

Harapan untuk migrasi demi mencari kehidupan yang lebih baik juga mulai memudar, terutama setelah pengetatan kebijakan imigrasi oleh pemerintahan Donald Trump. Banyak warga yang dahulu berencana untuk pergi, kini mengurungkan niatnya. Jonatan Urdaneta, seorang sopir taksi yang biasa mengantar migran, mengalami penurunan signifikan dalam jumlah penumpangnya. Kondisi sulit ini menunjukkan bahwa Venezuela masih berjuang dalam mengatasi krisis ekonomi yang terus berkepanjangan.

Source link