Sudah Dipalak Ormas: Pengusaha Diserang, Boncos Tambah ‘Bajing Loncat’

by -15 Views

Logistik di Indonesia bukan hanya dihadapkan pada tantangan jalan yang sulit dilalui, seperti pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (Ormas) dan preman kepada supir. Namun, penjarahan barang juga sering terjadi di daerah-daerah sepi, seperti area hutan, oleh ‘bajing loncat’. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto, mengungkapkan bahwa penjarahan sering terjadi di Sumatera, terutama di wilayah terpencil pada malam hari.

Mahendra menekankan bahwa ada titik-titik rawan di jalur masuk ke Palembang dan Pekanbaru yang perlu diwaspadai. Dalam kondisi tersebut, supir truk enggan melanjutkan perjalanan karena tidak hanya barang yang mereka angkut yang rentan dicuri, tetapi juga nyawa mereka sendiri. ‘Bajing loncat’ biasanya masuk ke truk dengan cepat dan langsung membawa keluar barang-barang di dalamnya.

Meskipun ada opsi untuk melewati jalan tol Trans Sumatera, hal itu bukanlah pilihan utama bagi supir truk karena biaya tol yang tinggi dan jalan tol tersebut tidak melalui kawasan industri. Mahendra menyebut bahwa jalan tol Sumatera tidak mengarah ke kawasan industri, sehingga truk harus kembali ke jalan biasa setelah keluar dari tol. Hal ini juga menyebabkan truk harus bersaing dengan kendaraan umum dan biaya perjalanan menjadi lebih mahal. Menurutnya, inilah yang membuat jalur jalan tol Sumatera hanya menjadi opsi sekunder bagi para pengemudi truk.

Source link