Horner Kritik Data Wind Tunnel vs. Sirkuit: Analisis Terbaru

by -19 Views

Christian Horner mengungkap bahwa masalah RB21 berakar dari ketidaksesuaian antara data terowongan angin dan data lintasan, yang membuatnya merasakan sensasi “melihat dua jam tangan yang berbeda”. Meskipun Max Verstappen meraih kemenangan dalam Grand Prix Jepang dan masih memimpin di klasemen juara dunia Formula 1, dominasi Red Bull melemah sepanjang musim lalu dan belum pulih sepenuhnya di awal musim 2025.

Setelah hasil mengecewakan di F1 GP Bahrain, tim Red Bull menghadapi situasi ‘krisis’ dan melakukan diskusi untuk mengatasi masalah teknis yang mereka alami. Horner mencatat bahwa tantangan teknis yang dihadapi timnya, mirip dengan yang dialami Verstappen musim lalu, menekankan pentingnya korelasi yang akurat antara data terowongan angin dan kinerja di lintasan.

Dengan keadaan yang belum membaik setelah empat balapan di musim ini, tim Red Bull berharap peningkatan data dari balapan sebelumnya dapat membantu mereka menemukan solusi. Horner yakin bahwa dengan pemahaman yang sudah ada, tim teknis akan mampu menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja mobil.

Dengan fasilitas terowongan angin baru yang akan segera beroperasi pada 2027, Red Bull berharap dapat mengatasi masalah korelasi data terowongan angin dengan hasil lintasan di masa depan. Keyakinan Horner bahwa implementasi baru tersebut akan membantu tim meraih kemajuan yang dibutuhkan secepat mungkin menegaskan komitmen Red Bull dalam memperbaiki performa mereka di musim ini.

Source link