3 Alasan China Mampu Kalahkan AS: Analisis Global

by -15 Views

Persaingan antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas, terutama setelah Donald Trump menjadi Presiden AS dan mulai memberlakukan tarif tinggi hingga mencapai 245% untuk barang-barang asal China. Tujuan dari langkah tersebut adalah melindungi industri AS yang terpuruk akibat persaingan dengan barang-barang murah dari China. Hal ini menunjukkan kemajuan China dalam industri yang terus berkembang, termasuk industri pertahanan yang dibuktikan dengan perkembangan kekuatan militer Beijing.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan China mampu merebut takhta dalam hegemoni global. Pertama, kebangkitan militer China telah menjadi bagian dari pertempuran lama antara kekuatan yang berkuasa dan yang sedang bangkit, dengan AS bertindak untuk mencegah dominasi China. Pembangunan militer China yang dimulai pada tahun 1990-an, termasuk pengembangan persenjataan nuklir, menjadi sorotan dalam persaingan ini.

Selanjutnya, perang teknologi menjadi aspek krusial dalam persaingan AS-China. Kedua negara bersaing dalam teknologi-ekonomi, di mana China menggunakan kekuatan ekonominya yang besar untuk mengendalikan titik-titik kemacetan teknologi dan rantai pasokan. AS, di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, merespons dengan langkah-langkah seperti pengenaan tarif, kontrol ekspor, dan investasi inovatif dalam sektor teknologi.

Terakhir, Washington kehilangan kepercayaan dengan rekan-rekan internasionalnya dalam hal memberikan dukungan terhadap proyek infrastruktur China. Sementara China dapat dengan mudah mengarahkan perusahaan dan banknya untuk mendukung kepentingan negara di luar negeri, AS masih membutuhkan waktu untuk kembali terlibat dalam persaingan ini. Kehilangan pijakan dalam permainan nilai dan polarisasi politik di AS juga memberikan keuntungan bagi China dalam mendominasi panggung global.

Dengan demikian, perseteruan antara China dan AS tidak hanya terbatas pada aspek militer dan teknologi, tetapi juga mencakup aspek politik, ekonomi, dan nilai-nilai yang krusial dalam mempengaruhi percepatan ke globalisasi. Bahkan sebelum era Trump, globalisasi pasca-Perang Dingin telah berubah, dan untuk mampu bersaing di era baru tersebut, diperlukan strategi yang dapat menjinakkan China dengan mempertahankan posisi AS sebagai pemimpin global.

Source link