Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk membahas penanganan sampah. Prabowo memiliki target agar permasalahan sampah bisa diselesaikan pada tahun 2029. Dalam rapat tersebut, hadir Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi serta CEO Danantara Indonesia.
Hanif menyampaikan bahwa Presiden telah menargetkan agar masalah sampah dapat diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2029. Pendekatan yang dilakukan meliputi pembuatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPS-T), serta pengolahan sampah menjadi energi seperti waste to energy dan RDF (Refuse Derived Fuel).
Menurut Hanif, percepatan penyelesaian persoalan sampah memerlukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, pengelolaan sampah menjadi kewenangan pemerintah daerah. Tito Karnavian juga mengungkapkan rencana untuk mengundang kepala daerah guna melakukan waste to energy pada pekan depan.
Terkait keterlibatan Danantara Indonesia, Rosan Roeslani menegaskan bahwa perusahaan akan berinvestasi dalam proyek waste to energy dengan tetap mematuhi kriteria yang ditetapkan. Rosan juga berencana untuk mengajak pelaku usaha swasta untuk berinvestasi dalam proyek waste to energy yang dipimpin oleh Danantara Indonesia.