Presiden AS Donald Trump telah menyetujui tawaran Nippon Steel untuk mengakuisisi U.S. Steel setelah 18 bulan drama penolakan sebelumnya. Pertentangan serikat pekerja dan alasan keamanan nasional telah diatasi dengan tanda tangan Trump pada perintah eksekutif yang memperbolehkan akuisisi senilai US$ 14,9 miliar itu. Nippon Steel membeli 100% saham di U.S. Steel dengan harapan menyulap industri baja Amerika menjadi lebih baik lagi. Perjanjian juga mencakup investasi baru senilai US$ 11 miliar yang direncanakan pada tahun 2028.
Akuisisi ini dilakukan ketika hubungan perdagangan antara Jepang dan AS sedang tegang. Nippon Steel akan memanfaatkan proyek infrastruktur Amerika sambil bersaing dengan tarif baja asing sebesar 50%. Ini merupakan langkah kunci bagi Nippon Steel, sebagai pembuat baja terbesar di dunia, untuk memperluas jangkauan globalnya dan mengamankan posisi di pasar baja AS yang sedang tumbuh.
Meski ada beberapa investor yang khawatir dengan tekanan keuangan jangka pendek dan rencana “saham emas” yang diberikan kepada Pemerintah AS, kesepakatan ini disambut baik oleh Pemerintah Jepang. Saham U.S. Steel sempat turun setelah pernyataan dari Nippon Steel, tetapi belum ada rincian tentang saham tersebut. Senator AS David McCormick sudah memperingatkan tentang saham emas ini sebelumnya.
Penawaran akuisisi ini sebenarnya telah direspon beragam. Baik Presiden Joe Biden maupun Trump pernah menentangnya, dengan alasan berbeda, selama kampanye presiden di Pennsylvania. Meski sebelumnya dihalangi oleh Biden, Trump akhirnya memberikan izin ini setelah peninjauan lebih lanjut atas keamanan nasional. Dengan demikian, Nippon Steel berharap dapat memperkuat kemitraannya dengan AS dan meningkatkan kapasitas industri di kedua negara.