Penyebab Penurunan Ekspor Minyak Sawit RI 1,5 Juta Ton

by -7 Views

Ekspor minyak sawit dan produk turunannya dari Indonesia diprediksi mengalami penurunan signifikan tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2024. Hal ini disebabkan oleh perkiraan produksi dalam negeri yang stagnan pada tahun ini. Data dari situs resmi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menunjukkan bahwa ekspor minyak sawit Indonesia pada tahun 2024 mencapai 29,53 juta ton dengan nilai setara US$27,76 miliar, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 32,21 juta ton senilai US$30,32 miliar. Sementara itu, konsumsi domestik untuk minyak sawit meningkat menjadi 23,85 juta ton dari 23,21 juta ton tahun sebelumnya, terutama karena peningkatan penyerapan untuk biodiesel yang naik menjadi 11,44 juta ton dari 10,64 juta ton.

Stok akhir minyak sawit Indonesia pada tahun 2024 mencapai 2,57 juta ton, menurun dari 3,14 juta ton pada tahun sebelumnya. Meskipun pada awal tahun 2025, ekspor minyak sawit dari Indonesia naik menjadi 7,64 juta ton pada periode Januari-Maret, tetapi konsumsi domestik juga mengalami peningkatan menjadi 6,04 juta ton. Prediksi menyebutkan bahwa ekspor minyak sawit Indonesia kemungkinan akan turun sekitar 1-1,5 juta ton hingga akhir tahun ini karena produksi yang stagnan.

Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, mengatakan bahwa produksi minyak sawit nasional pada tahun 2025 diperkirakan masih sekitar 50 juta ton setelah stagnan tahun 2024. Faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik dan harga minyak dunia juga berpotensi mempengaruhi ekspor minyak sawit Indonesia. Meskipun terjadi kenaikan harga akibat perang, namun jika terjadi masalah ekonomi global, permintaan akan turun. Sehingga, faktor internal dan eksternal menjadi faktor yang mempengaruhi ekspor minyak sawit dari Indonesia.

Source link