Audit Pertambangan IRMA: Mengapa Hal Ini Penting?

by -10 Views

Audit pertambangan IRMA tidak dilakukan secara terpaksa, demikian ditegaskan oleh Koordinator Penjangkauan Komunitas Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) di Indonesia, Andre Barahamin. Dia menjelaskan bahwa keterlibatan perusahaan dalam proses audit berbasis standar IRMA adalah sukarela, tidak bisa dilakukan secara terpaksa. IRMA sendiri merupakan lembaga standar yang menilai operasional pertambangan di sektor mineral kritis, bukan sebagai auditor tapi penyusun standar global untuk menilai praktik pertambangan berkelanjutan.
Partisipasi perusahaan dalam skema IRMA sepenuhnya atas inisiatif perusahaan tersebut. Proses audit diserahkan kepada pihak ketiga yang kompeten dalam menerapkan standar IRMA. Saat ini, IRMA sedang melakukan proses audit terhadap 101 perusahaan pertambangan di 36 negara, termasuk PT Vale Indonesia dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel di Indonesia. Audit untuk PT Vale Indonesia difokuskan pada lokasi tambang nikel di Sorowako, Sulawesi Selatan, sebagai upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Sementara itu, audit untuk Harita Nickel berpusat di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, dengan komitmen perusahaan untuk mengikuti proses audit IRMA sejak 2024. Harita Nickel berharap bahwa audit IRMA akan membantu perusahaan memenuhi standar pembeli internasional, terutama dari pasar Eropa. Saat ini, Harita sedang menunggu hasil audit IRMA yang berlangsung dalam beberapa tahap, dengan harapan hasilnya akan diketahui dalam beberapa bulan ke depan. Deputy Dept Head HSE Harita Nickel, Iwan Syahroni, menambahkan bahwa IRMA dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperluas pasar yang selama ini terfokus pada China, karena Indonesia merupakan pemain terbesar di dunia dalam industri pertambangan.

Source link