Harga beras di Indonesia mengalami kenaikan pada bulan Juni 2025 di berbagai tingkatan, mulai dari penggilingan, grosir, hingga penjualan eceran. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata harga beras di penggilingan mencapai Rp12.994 per kg, naik 2,05% secara bulanan dan 3,62% secara tahunan. Terdapat juga kenaikan harga beras premium sebesar 2,05% secara bulanan dan 2,84% secara tahunan, serta kenaikan harga beras kualitas medium sebesar 2,33% bulanan dan 4,51% tahunan.
Di tingkat grosir, harga beras juga naik sebesar 1,78% secara bulanan dan 4,16% tahunan dengan harga rata-rata Rp13.979 per kg. Meskipun stok beras pemerintah melimpah, harga beras tetap mengalami kenaikan. Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco Adi menyebutkan bahwa kenaikan harga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga di tingkat pertanian yang mempengaruhi harga beras.
Windhi juga menambahkan bahwa hambatan distribusi juga dapat menyebabkan lonjakan harga beras. Menurut laporan Kementerian Pertanian, stok cadangan beras pemerintah mencapai 4 juta ton, mencapai angka tertinggi dalam sejarah. Prediksi produksi beras Indonesia oleh USDA mencapai 34,6 juta ton, melebihi target pemerintah sebesar 32 juta ton, sementara FAO memprediksi produksi beras RI mencapai 35,6 juta ton pada tahun yang sama. Melihat berbagai faktor penyebab kenaikan harga beras, penting untuk terus memantau distribusi dan produksi beras di Indonesia.