Mohammed Ben Sulayem, presiden FIA, telah mengumumkan pencalonan dirinya untuk masa jabatan kedua sebagai pemimpin badan olahraga motor dunia. Pemilihan akan berlangsung pada 12 Desember di Tashkent, Uzbekistan, dalam Sidang Umum FIA. Dalam kampanye ‘FIA Untuk Anggota’ dengan slogan ‘Banyak yang telah dilakukan. Masih banyak yang harus dilakukan’, Ben Sulayem menegaskan niatnya untuk menyelesaikan reformasi yang telah dimulai. Dalam upayanya untuk terpilih kembali, ia telah mengumumkan timnya, termasuk Carmelo Sanz de Barros sebagai presiden Senat FIA, Tim Shearman sebagai wakil presiden mobilitas dan pariwisata, dan Malcolm Wilson sebagai wakil presiden olahraga.
Pada sisi lain, perwakilan Eropa kurang mendukung Ben Sulayem, sementara klub-klub di Amerika, Asia, Afrika Utara, dan Timur Tengah telah menyatakan dukungannya. Jika terpilih kembali, Ben Sulayem berkomitmen untuk mempertahankan pencapaian keuangan tertinggi sepanjang sejarah FIA, dengan laba operasional sebesar 4,7 juta euro di akhir 2024. Di bidang olahraga, perjanjian strategis telah diperbarui, termasuk kesepakatan dengan Formula E hingga tahun 2048.
Ben Sulayem juga berencana untuk mengembangkan motorsport akar rumput dan pertumbuhan global disiplin di bawah FIA, dengan meluncurkan Global Karting Plan di tingkat nasional, regional, dan dunia. Upaya digitalisasi juga akan ditingkatkan, bersamaan dengan rencana untuk mendirikan Pusat Keunggulan untuk Departemen Ofisial. Saat ini, pesaingnya, Tim Mayer dari Amerika Serikat, juga mencalonkan dirinya dengan proyek ‘FIA Forward’ yang menekankan pada transparansi sebagai isu utama selama masa kepresidenan. Ini menandai perebutan kursi presiden FIA yang menarik sebelum pemilihan.
