Jokowi Akan Mengresmikan Proyek Gas Besar di Papua Hari Ini

by -164 Views

Presiden Jokowi Hadiri Peresmian Proyek LNG Tangguh Train 3

JAKARTA, CNBC Indonesia – Hari ini, Jumat (24/11/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri peresmian proyek Kilang Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Presiden Jokowi akan didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Peresmian proyek gas yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi Indonesia, demikian disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi.

Selain peresmian Proyek Tangguh Train 3, akan disampaikan pula pengembangan 3 (tiga) proyek lain di Papua Barat yang merupakan bagian dari proyek hulu minyak dan gas (migas) beserta turunannya. Pertama, Proyek Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) Ubadari, yang merupakan proyek terintegrasi berikutnya dari Proyek Tangguh. Kedua, proyek hilirisasi blue ammonia. Dan ketiga, akan segera dimulainya pengembangan Lapangan Gas Alam Asap Kido Merah (AKM) pada wilayah kerja Kasuri.

Produksi gas dari Lapangan AKM akan sebagian digunakan untuk mendukung pasokan bahan baku bagi pabrik Pupuk Kaltim yang akan dibangun di wilayah Fakfak.

Lapangan Tangguh merupakan penghasil gas bumi terbesar di Indonesia yang dikelola oleh perusahaan migas asal Inggris, BP Tangguh. Produksi gas dari kilang ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas nasional.

LNG Tangguh yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni telah beroperasi sejak 2009 dan sekarang terdiri dari fasilitas produksi gas lepas laut yang suplai tiga train LNG dengan kapasitas masing-masing sebesar 3,8 juta ton per tahun.

Dengan beroperasinya Train 3, Tangguh menjadi produsen gas terbesar di Indonesia dengan total produksi tahunan 11,4 juta ton, atau sekitar 35% dari produksi nasional.

Proyek ini juga akan menggunakan teknologi CCS (Carbon Capture and Storage) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Teknologi CCS adalah serangkaian proses yang menangkap karbon dioksida dari sumber industri, seperti pembangkit listrik, pabrik semen, dan pabrik baja, dan menyimpannya di lokasi penyimpanan yang aman. Ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim.