Pemilihan presiden FIA dijadwalkan berlangsung pada 12 Desember di Uzbekistan dengan Mohammed Ben Sulayem petahana melawan penantang Tim Mayer setelah Carlos Sainz Sr menarik diri. Namun, muncul kandidat kejutan, Laura Villars, seorang wanita berusia 28 tahun asal Italia-Swiss, yang menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri dan mengusulkan perubahan agar FIA lebih demokratis, transparan, dan inklusif. Villars, yang berlatar belakang di dunia balap motor, telah mendapat perhatian media yang signifikan sejak pengumumannya. Meskipun masih harus mengajukan pencalonan resmi dan mendapatkan dukungan dari klub anggota FIA, Villars telah menyatakan keyakinannya dan siap untuk menantang Ben Sulayem dan Mayer dalam pemilihan presiden FIA. Meskipun beberapa pihak skeptis terhadap kampanyenya, Villars yakin bahwa ia memiliki tim yang kompeten dan program yang akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan untuk mendukung pencalonannya. Seiring dengan peningkatan jumlah pengikutnya di media sosial, Villars berusaha membuktikan bahwa ia adalah kandidat serius dalam pemilihan presiden FIA.
Profil Kandidat Baru Presiden FIA: Siapa Sosoknya?
