Perang Israel di Gaza Mengakibatkan 7000 Korban Tewas: Peringatan dari Putin

by -184 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Israel di Gaza, Palestina masih berlanjut. Bahkan di hari ke-20, kehancuran masih terlihat di wilayah tersebut.

Angka korban terus meningkat akibat terus berlanjutnya serangan udara Israel. Israel juga telah memulai serangan darat dengan tank-tank militer memasuki Gaza.

Berikut adalah beberapa update terbaru yang disusun oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat (27/10/2023).

7.000 Tewas
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan jumlah korban terbaru. Menurut Reuters, setidaknya 7.028 warga Palestina telah tewas, termasuk 2.913 anak-anak, dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Militer Israel juga merilis data kematian. Sebanyak 1.405 orang, termasuk 308 anggota militer dan 58 anggota polisi, tewas selama perang yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 26 Oktober.

Truk Bantuan
Sementara itu, Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa mereka menerima 12 truk bantuan dari Bulan Sabit Merah Mesir di perbatasan Rafah. Truk-truk tersebut berisi makanan, obat-obatan, dan perbekalan medis.

“Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina menerima 12 truk dari rekan-rekan Bulan Sabit Merah Mesir di perbatasan Rafah, berisi air, makanan, obat-obatan, dan perbekalan medis. Sejauh ini, total sudah ada 74 truk yang diterima, namun bahan bakar belum diizinkan masuk ke Jalur Gaza hingga saat ini,” tulis organisasi ini melalui media sosial.

Secara keseluruhan, 74 truk telah diizinkan memasuki Jalur Gaza sejak perang dimulai. Namun, hingga saat ini belum ada bantuan berupa bahan bakar yang masuk.

Netanyahu Dikecam
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mulai mendapatkan kecaman di dalam negeri. Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengkritik penanganan krisis oleh pemerintah Netanyahu setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Lapid, yang menolak untuk bergabung dengan “kabinet perang” yang dibentuk oleh Netanyahu, mengatakan bahwa ia telah memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah. Rekomendasi tersebut meliputi perawatan yang lebih baik bagi warga yang dievakuasi, perlindungan keuangan yang lebih luas bagi pasukan cadangan, dan penutupan delapan kementerian yang dianggap tidak berguna.

“Sangat beralasan untuk memahami kekagetan dan kekacauan pemerintah… tetapi sulit untuk memahami mengapa pemerintah ‘belum bangkit’ dari kekagetan tersebut,” kata Lapid mengutip serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

“Pemerintah tidak ada,” tambahnya.

Seperempat Wilayah Gaza Hancur
Pasukan Israel telah menghancurkan sekitar 200.000 unit rumah secara keseluruhan atau sebagian sejak tanggal 7 Oktober. Ini mencakup lebih dari 25% wilayah yang berpenghuni di Gaza.

Data ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mohammad Ziyara. Menurutnya, “Kejahatan penjajah dalam agresi ini belum pernah terjadi sebelumnya”.

“Pemboman yang dilakukan pendudukan (Israel) telah menghapus keluarga-keluarga secara keseluruhan dari catatan sipil,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh kantor berita Palestina, Wafa.

“Menghancurkan lingkungan dan komunitas pemukiman beserta penduduknya, serta merusak fasilitas seperti rumah sakit, tempat ibadah, toko roti, stasiun pengisian air, pasar, sekolah, dan lembaga pendidikan dan pelayanan,” tambahnya.

Truk Es Krim Jadi Tempat Jenazah
Dengan sumber daya yang