Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengutuk serangan Iran terhadap Israel, Sabtu malam. Aliansi militer itu menyebutnya sebagai “eskalasi” kerusuhan regional dan mendesak semua pihak menahan diri.
“Kami mengutuk eskalasi Iran dalam semalam,” kata juru bicara Farah Dakhlallah dikutip dari akun media sosial @NATOpress, Senin (15/4/2024).
“Menyerukan untuk menahan diri dan memantau perkembangannya dengan cermat. Sangat penting agar konflik di Timur Tengah tidak lepas kendali,” tambahnya.
Perlu diketahui Israel maupun Iran buka anggota NATO. Saat ini NATO memiliki 32 anggota dengan Swedia sebagai yang terkahir bergabung.
NATO sendiri memiliki Pasal 4 dalam Piagam NATO. Di mana ketika negara aliansi merasa terancam oleh negara lain atau organisasi teror, semua dari 32 anggota akan turun membela anggota yang terancam.
Sebelumnya Iran menghujani Israel dengan rudal Sabtu malam waktu setempat. Tak tanggung-tanggung, Teheran dilaporkan menembak 300 rudal dan drone berbagai jenis ke Negeri Zionis.
Ini menjadi pembalasan terbaru Iran pada musuh bebuyutannya itu. Iran mengklaim melakukan hal itu sebagai balasan atas serangan rudal Israel ke konsulat Iran di Damaskus Suriah, yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga jenderal pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).
“Israel … mengidentifikasi 300 ancaman dari berbagai jenis dan menghilangkan 99% dari mereka yang menuju tanah Israel,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagar, dikutip CNBC International.
“Gadis berusia 10 tahun terluka parah oleh pecahan peluru,” tambahnya.
Bukan hanya Iran, serangan juga diberikan faksi-faksi pro Iran di sejumlah negara. Seperti kelompok pejuang Palestina, Hamas, kelompok Hizbullah di Lebanon, kelompok Houthi di Yaman, dan pemerintah Suriah rezim Presiden Bashar Al-Assad.
“Beberapa peluncuran juga dilakukan terhadap Israel dari Irak, Yaman dan Lebanon,” tegas IDF.