Elon Musk Ungkap kepada Luhut: Teknologi Kita Jauh Tertinggal dari China selama 9 Tahun

by -134 Views

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa perusahaan mobil listrik raksasa asal Amerika Serikat, Tesla, mengakui bahwa teknologinya tertinggal selama 9 tahun dibandingkan dengan China.

Luhut menjelaskan bahwa teknologi smelter High Pressure Acid Leach (HPAL) dari Amerika Serikat tertinggal 9 tahun dibandingkan dengan China. Fakta ini dia ketahui langsung dari CEO Tesla, Elon Musk.

“Elon Musk mengatakan kepada saya bahwa kami tertinggal 9 tahun dari teknologi China dalam HPAL. Untuk bahan baterai selain lithium, kami tertinggal 9 tahun,” ujar Luhut dalam Program Economic Update CNBC Indonesia.

Luhut juga menyampaikan bahwa pemerintah berencana untuk mendirikan pusat riset baterai kendaraan listrik di Morowali, Sulawesi Tengah.Hal ini dilakukan karena ketersediaan cadangan nikel yang melimpah serta sumber daya mineral lainnya yang menjadi bahan baku pembuatan baterai.

Dengan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, Luhut berharap hal ini dapat mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan dan adil. Dia juga mengajak institusi terkait, termasuk universitas ternama di Indonesia, untuk turut serta dalam pengembangan pusat riset baterai di Morowali.

Sebelumnya, sekitar 42 anak muda Indonesia telah dikirim ke Tiongkok untuk belajar dan melakukan penelitian di sektor industri ini. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memajukan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.