Kanada meyakini bahwa bukan Israel yang bertanggung jawab atas pemboman rumah sakit di Gaza

by -187 Views

Pemerintah Kanada telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menunjukkan keyakinan mereka bahwa Israel bukanlah dalang di balik ledakan yang menghancurkan rumah sakit Al-Ahli di Gaza. Ledakan itu sendiri disebut menewaskan sedikitnya 500 warga Palestina.

Badan Intelijen Kanada, yakni The Canadian Forces Intelligence Command memeastikan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.

Menteri Pertahanan Nasional Bill Blair mengungkapkan, kesimpulan ini diperoleh dari hasil analisis menggunakan sumber terbuka dan informasi rahasia. Ia pun menyampaikan belasungkawa.

“Kanada sangat sedih atas hilangnya nyawa yang disebabkan oleh ledakan di rumah sakit Al Ahli Arab di Gaza pada tanggal 17 Oktober 2023,” kata Blair dilansir Al Jazeera, Minggu (22/10/2023).

“Kami mengulangi belasungkawa tulus kami kepada semua pihak yang kehilangan orang yang dicintai.”

Departemen Pertahanan Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa kesimpulan tersebut didasarkan pada analisis terhadap lokasi ledakan dan alur terbang amunisi yang masuk.

“Laporan dari sekutu Kanada menguatkan temuan DND/CAF (Department of National Defence / Canadian Armed Forces). Kami akan terus memberikan informasi terbaru ketika informasi baru tersedia,” kata departemen tersebut.

Rilis temuan Kanada ini muncul setelah Amerika Serikat dan Prancis mengeluarkan temuan serupa yang menunjukkan bahwa Israel tidak berada di balik ledakan tersebut.

Pada Jumat, Direktorat Intelijen Militer Prancis mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa sebuah roket Palestina yang tidak tepat sasaran dengan muatan bahan peledak sekitar 5 kg adalah penyebab ledakan tersebut.

Sementara itu, para pejabat Palestina menyalahkan serangan udara Israel, sementara Israel mengatakan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh roket yang salah tembak yang diluncurkan oleh kelompok Islam garis keras. Namun, kelompok itu membantah bertanggung jawab.

Sebuah investigasi yang dilakukan oleh Al Jazeera meragukan pernyataan Israel bahwa sebuah gambar yang diambil dalam siaran berita langsung menunjukkan sebuah roket Palestina mengalami kegagalan penembakan sebelum menghantam rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 471 orang tewas dalam ledakan tersebut, jumlah korban tewas yang menurut Israel sengaja dibesar-besarkan. Badan intelijen AS memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 100-300 orang.

Pada Jumat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan penyelidikan independen atas ledakan tersebut.