2 Negara Asia Sumbang Persenjataan untuk Hamas Melawan Israel

by -180 Views

Kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Pada tanggal 7 Oktober, kelompok ini berhasil menembus perbatasan antara Gaza, enklave Palestina, dan Israel, dan melakukan serangan di wilayah tersebut.

Menurut militer Israel, Hamas diduga mendapatkan dukungan senjata dari negara lain. Salah seorang pejabat Tel Aviv menyebutkan bahwa sebagian dari senjata yang digunakan oleh Hamas dalam serangan tanggal 7 Oktober kemungkinan diproduksi di Iran atau Korea Utara.

Hasil analisa menunjukkan bahwa jumlah ranjau darat, granat berpeluncur roket (RPG), dan drone rakitan yang digunakan oleh Hamas berasal dari sumber-sumber tersebut. Bagian dari persenjataan Hamas juga termasuk mortir buatan Iran dan RPG dari Korea Utara.

Pejabat militer Israel yang membantu mengawasi pembersihan amunisi dari daerah-daerah yang diserang menyatakan bahwa sekitar 5-10% senjata Hamas berasal dari Iran, sementara 10% sisanya berasal dari Korea Utara. Sisanya diproduksi oleh Hamas sendiri di Jalur Gaza.

Hamas diduga mengandalkan jaringan penyelundupan yang luas untuk memasok senjata ke Jalur Gaza yang terkepung. Mereka juga memproduksi sendiri amunisi, termasuk roket-rocket yang dikirimkan berkali-kali ke kota-kota di Israel.

Hubungan Hamas dengan Iran dan Korea Utara diketahui cukup dekat. Iran telah mengancam Israel dengan invasi darat jika mereka benar-benar melakukan serangan terhadap Gaza. Sementara Korea Utara secara terang-terangan mengecam kejahatan perang yang dilakukan Israel dengan dukungan Amerika Serikat.

Serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober yang merupakan serangan terburuk dalam sejarah Israel telah menyebabkan kerugian besar, dengan lebih dari 1.400 orang tewas dan 224 orang lainnya diculik. Hamas menyebut serangan ini sebagai balasan atas penyerbuan Israel ke Masjidil Aqsa serta kekerasan yang dilakukan terhadap warga Palestina dalam upaya memperluas pemukiman Yahudi.

Israel telah melakukan serangan balasan yang berkepanjangan. Lebih dari 7.000 orang, sebagian besar warga sipil, dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.