Perkembangan Baru! Pertamina Bioavtur SAF Menghadirkan Era Baru bagi Penerbangan Komersial

by -169 Views

Sejarah baru di industri bahan bakar penerbangan tercipta. PT Pertamina (Persero) melakukan uji komersial pemakaian bahan bakar aviasi dengan campuran kandungan energi terbarukan dengan nama produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF).

“Alhamdulillah satu lagi milestone dalam perjalanan Indonesia terwujud. 27 Oktober 2023 akan tercatat dalam sejarah Republik ini, sebagai penerbangan komersil pertama di Indonesia menggunakan SAF,” terang Oki Muraza SVP Research & Technology Innovation Pertamina.

Setelah melalui serangkaian tahap pengembangan dan uji coba keandalan SAF, pada hari Jumat (27/10/2023) kemarin, Pertamina bersinergi dengan Garuda Indonesia akan melaksanakan kegiatan penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo menggunakan bahan bakar Pertamina SAF.

Untuk mempersiapkan penerbangan tersebut, Pertamina melakukan pengisian SAF melalui Soekarno-Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI), di Cengkareng, pada Kamis (26/10). Pengisian SAF juga akan dilakukan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo (Surakarta) sebelum armada kembali ke Soekarno-Hatta sore ini.

Oki Muraza menyebutkan, dalam usaha menuju sustainability, ada sektor-sektor yang sangat sulit untuk melakukan transisi energi, sektor tersebut antara lain Konstruksi, produksi baja dan penerbangan. Usaha transisi di bidang penerbangan ini utamanya adalah dengan memproduksi bioavtur atau SAF. “Alhamdulillah, dengan potensi minyak nabati terbesar di Planet Bumi, Indonesia kini sudah mampu menghasilkan SAF dengan rute hidrogenasi. Next, kita terus kembangkan Isomerization agar kualitas SAF makin prima,” ungkap Oki Muraza.

Sebagaimana diketahui, pengembangan Pertamina SAF menjadi salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi khususnya di bisnis aviasi, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan, yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula SAF sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang. Selain itu, aspek pemanfaatan komponen minyak sawit ini dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di dalam negeri.

“Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi, berperan dalam membangun ekosistem yang ramah lingkungan. Dengan mengembangkan bahan bakar hijau, kami bertekad untuk menjalankan mandat dalam kedaulatan energi dan memenuhi kebutuhan Indonesia. Salah satunya dengan produk SAF ini, sebagai masa depan bagi industri aviasi,” jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Asal tahu saja, Pertamina SAF juga telah melalui uji terbang yang dilaksanakan pada 4 Oktober 2023, SAF telah melalui tahapan ground round dan flight test pada pesawat komersial berjenis Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GFX, milik maskapai Garuda Indonesia. Uji terbang dilakukan selama 60 menit, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.

Pertamina SAF merupakan hasil inovasi dan kolaborasi antara subholding Pertamina. Melalui fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap, SAF menggunakan metode co-processing Hydrotreated Esters and Fatty Acids (HEFA), dan sesuai standar internasional. Nantinya SAF akan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan kepada pasar aviasi internasional.

[Gambas:Video CNBC]

(Artikel: PGR/PGR)