Konsekuensi Mengerikan Jika Indonesia Gagal Mencapai Status Negara Maju

by -179 Views

Indonesia berisiko gagal mencapai cita-cita sebagai negara maju pada tahun 2045 jika pertumbuhan ekonomi terus stagnan dan kebijakan yang tidak tepat dilakukan. Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia memperingatkan bahwa Indonesia belum memenuhi syarat untuk menjadi negara berpendapatan tinggi seperti China, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, dan Brazil saat mereka pertama kali menjadi negara berpendapatan tinggi.

LPEM FEB UI mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan dan tidak pernah melebihi 5%, pertumbuhan kredit per tahunnya tidak pernah mencapai 15%, rasio pajak terhadap PDB tidak pernah melebihi 11%, kontribusi industri terhadap PDB terus menurun menjadi 18%, dan tingkat kemiskinan ekstrem yang persisten sebesar 1,7%.

Dalam sebuah white paper, LPEM FEB UI menyarankan agar pemerintah mendatang memperkuat kelas menengah Indonesia yang merupakan 40-80% dari total penduduk dengan meningkatkan kesetaraan kesempatan, akses pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, pekerjaan sektor formal, infrastruktur dasar, dan jaminan sosial. Ini menjadi modal utama untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.

Jika Indonesia gagal mencapai tujuan tersebut, maka Indonesia akan menjadi negara dengan penduduk tua sebelum dapat mencapai pendapatan tinggi. Bonus demografi yang memberikan Indonesia mayoritas penduduk produktif hanya bisa terjadi pada 2030-2040. Presiden Joko Widodo juga mengingatkan bahwa negara-negara Amerika Latin juga gagal keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan menghadapi situasi di mana negara-negaranya menjadi tua sebelum menjadi kaya.

Untuk bisa mencapai tujuan Indonesia Emas 2045, pemerintah harus meningkatkan kapasitas riset dan inovasi serta memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi negara produsen yang terlibat dalam rantai pasok ekosistem global.