Perusahaan Tambang Memicu Negara Ini Mengadakan Referendum

by -286 Views

Presiden Panama, Laurentino Cortizo, mencoba mengatasi protes massal yang terjadi di negara tersebut dengan mengusulkan adanya referendum untuk memutuskan apakah kontrak pertambangan kontroversial akan dicabut atau tidak. Kontrak penambangan tembaga dengan perusahaan First Quantum Minerals telah memicu demonstrasi selama sembilan hari terkait masalah dampak lingkungan dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 17 Desember, akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah kontrak tersebut akan dicabut atau tetap dipertahankan. Presiden Cortizo berharap melalui partisipasi rakyat dalam pemungutan suara, keinginan masyarakat dapat diakui secara sah. Selain itu, pemerintah juga akan mendorong undang-undang yang melarang penambangan logam di tingkat nasional. Protes ini dimulai pada tanggal 20 Oktober setelah Kongres menyetujui undang-undang yang memberikan izin kepada First Quantum Minerals untuk mengoperasikan tambang selama 20 tahun dengan opsi perpanjangan selama dua dekade berikutnya. Para guru, dokter, dan serikat pekerja ikut turun ke jalan untuk menentang kontrak ini dengan melakukan blokade di ibu kota dan kota-kota lainnya, termasuk memblokir jalan raya Pan-Amerika yang menghubungkan Panama dengan wilayah Amerika Tengah lainnya.