Milisi Houthi Meningkatkan Serangan, Konflik di Gaza Meluas

by -165 Views

Milisi Houthi di Yaman menembakkan sejumlah besar drone ke Israel pada Rabu (1/11/2023). Mereka mengklaim bertanggung jawab atas tiga serangan terpisah sejak awal konflik Israel-Hamas. Peryataan Houthi ini secara resmi mendeklarasikan keterlibatan mereka dalam konflik tersebut. Banyak negara Arab juga khawatir akan melebarnya perang dan gangguan terhadap stabilitas kawasan.

Seorang juru bicara Houthi mengatakan bahwa drone mereka telah mencapai target. Mereka akan terus melakukan operasi militer untuk mendukung rakyat Palestina sampai agresi Israel di Gaza berhenti.

Houthi juga diyakini bertanggung jawab atas serangan drone pada tanggal 28 Oktober. Meski serangan tersebut berhasil dicegah oleh angkatan laut Amerika Serikat, kelompok Houthi juga melakukan penyerangan yang sama terhadap Israel pada tanggal yang sama.

Houthi, sebagai bagian dari “Poros Perlawanan,” merupakan kelompok yang menentang Israel dan Amerika Serikat. Mereka sudah menunjukkan kemampuan rudal dan drone mereka dalam serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab selama perang di Yaman.

Iran juga telah mengancam akan menyerang Israel sebagai bentuk dukungan terhadap perang ini. Mereka menyatakan bahwa poros tersebut tidak akan tinggal diam terhadap perang Israel-Hamas. Mereka juga mengatakan bahwa akan ada dampak yang lebih luas jika gencatan senjata tidak tercapai.

Israel sendiri melancarkan serangan terhadap kamp pengungsi terbesar di Gaza bagian Utara, Jabalia. Puluhan orang tewas dan hilang akibat serangan ini. Israel mengklaim telah menewaskan petinggi Hamas dalam serangan tersebut. Namun, serangan Israel yang menghantam wilayah tersebut yang padat dengan anak-anak dan perempuan telah membuat banyak negara mengutuk tindakan Israel, termasuk Arab Saudi.

Di sisi lain, Amerika Serikat telah mengirim 300 pasukan tambahan ke Timur Tengah. Mereka mengaku bahwa pasukan tersebut akan memberikan dukungan di bidang pembuangan persenjataan bahan peledak dan komunikasi. Pasukan tersebut dikatakan tidak akan berada di Israel. Sebelumnya, Amerika Serikat juga telah mengirim sejumlah pasukan dan armada perang mereka ke Timur Tengah, termasuk Israel.

Artikel Selanjutnya:
Perang Hamas vs Israel Makin Gila, Korban Tewas Tembus 3.565