Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa banyak perusahaan besar kini tertarik untuk mengelola Blok Warim. Hal ini terjadi setelah lelang blok yang berada di Papua tersebut baru saja dibuka.
Menurut Arifin, setidaknya ada beberapa perusahaan yang sudah tertarik untuk melihat data potensi di Blok Warim. Ia berharap perusahaan-perusahaan tersebut memiliki pendanaan yang cukup untuk mengelola blok yang besar tersebut.
“Ya, perusahaan besar tentunya (melihat data), yang mampu di daerah-daerah sulit, dan memiliki kemampuan yang besar. Karena jika diberikan kepada yang tidak mampu, dia akan mencari mitra lagi, yang akhirnya akan membuat proses menjadi mahal dan lama. Oleh karena itu, kita harus mencari pasangan yang tepat dan cerdas,” kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2023).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyatakan bahwa Blok Warim telah dibagi menjadi dua Wilayah Kerja (WK), yaitu Akimeugah 1 dan Akimeugah 2. Kedua WK tersebut diklaim sudah dilelang kepada beberapa perusahaan yang tertarik.
“Akimeugah 1 dan 2 sudah kita lelang,” jelasnya saat diwawancarai di Kementerian ESDM, Jakarta, seperti dilansir pada Jumat (3/11/2023).
Selain itu, Tutuka mengatakan bahwa masalah mengenai wilayah Blok Warim yang sebelumnya berbatasan dengan Taman Nasional Lorentz yang dilindungi oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) telah selesai. Hal ini karena mereka memotong sebesar 10% wilayah yang berbatasan dengan Taman Nasional Lorentz.
“Nah, ada 10% tambahan yang kami potong saja. Agar tidak menjadi masalah dengan lingkungan (KLHK), termasuk UNESCO juga,” jelas Tutuka.
Meskipun demikian, ia memastikan bahwa potensi minyak dan gas yang mungkin didapatkan tidak mengalami penurunan yang signifikan karena pengurangan luas wilayah. Pasalnya, Blok Warim masih memiliki potensi migas yang besar.
“Blok tersebut merupakan blok raksasa. Di Warim, pada Akimeugah, terdapat cadangan gas dan minyak. Besar, bukan ukuran kecil,” tegasnya.
Artikel Selanjutnya
Pemerintah Mulai Dalami Temuan ‘Harta Karun’ di Papua
(pgr/pgr)
