Apa Penyebab Negara Ini Memberikan Peringatan Keras kepada Israel?

by -180 Views

Sejak Israel menyerang Jalur Gaza dan Tepi Barat (West Bank), hubungannya dengan Iran semakin memburuk. Bahkan, Teheran telah memperingatkan adanya kemungkinan “tindakan pencegahan” terhadap Israel dalam waktu dekat.

Menurut Presiden Iran Ebrahim Raisi, Israel telah “melampaui batas” di Gaza. Ia mengatakan bahwa situasi yang dihasilkan oleh Israel mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan. Raisi juga menambahkan bahwa Amerika Serikat meminta Iran untuk tidak melakukan apapun, namun mereka tetap memberikan dukungan yang luas kepada Israel.

Kampanye militer Israel yang intensif di Gaza saat ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa akan ada lebih banyak front yang terbuka. Iran bersekutu dengan Hamas dan Hizbullah dari Lebanon, yang terlibat dalam pertempuran dengan Israel dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, Israel dilaporkan berada di ambang perang besar dengan Hizbullah seiring memanasnya pertempuran melawan Hamas yang telah menghancurkan sebagian wilayah Gaza.

Iran telah lama mendukung kelompok Palestina dalam perjuangan mereka melawan pasukan Israel sejak tahun 1979. Pengaruh Iran dalam konflik Palestina-Israel semakin meningkat, terutama dengan munculnya Hizbullah di Lebanon dan Jihad Islam Palestina (PIJ) di Gaza.

Sebelum revolusi tahun 1979, Iran memiliki hubungan dekat dengan Israel. Namun, setelah revolusi tersebut, hubungan kedua negara berubah menjadi musuh bebuyutan dengan ancaman perang habis-habisan. Kerjasama ekonomi, politik, dan militer antara keduanya berkembang seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan negara-negara Arab pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan antara Iran, Israel, dan Palestina telah mengalami fluktuasi yang dramatis. Iran dan Israel secara signifikan memperkuat hubungan mereka sebelum revolusi tahun 1979, namun setelahnya, mereka menjadi musuh bebuyutan.

Ayatollah Khomeini, tokoh politik Iran, juga mengkritik Israel dan mengeluarkan Fatwa yang melarang para pengikutnya untuk menjalin hubungan politik dan ekonomi dengan Israel serta mengonsumsi produk-produk Israel.

Hubungan antara Iran, Israel, dan Palestina merupakan kisah yang panjang dan kompleks, dengan perubahan dan pergeseran kepentingan yang terjadi seiring berjalannya waktu.

Sumber: CNBC Indonesia