Korban Perang di Gaza Terus Bertambah, Warga Ditangkap dalam 9 Update Terbaru

by -142 Views

Militer Israel memperluas serangan daratnya di Gaza selatan. Bahkan pasukan Israel menangkap lebih banyak warga Palestina dalam penggerebekan semalam dan dini hari di Tepi Barat (West Bank) yang diduduki. Israel juga dilaporkan terus melancarkan serangan ke daerah-daerah yang dianggap aman dan memerintahkan warga di selatan Jalur Gaza segera keluar meninggalkan lokasi tersebut. Berikut update situasi Gaza pasca dicabutnya gencatan senjata, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Senin (4/12/2023):

Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), seperti dikutip Al Jazeera, mencatat setidaknya ada 15.523 korban tewas, termasuk 6.600 anak-anak dan 4.300 wanita per Senin (4 Desember 2023). Korban luka-luka 41.316 orang, dengan sekitar 70% diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. Setidaknya 6.800 warga dilaporkan hilang di Gaza. Sementara di Tepi Barat, tercatat 254 orang tewas dan lebih dari 3.365 luka-luka. Sementara korban di Israel tidak bertambah. Bahkan pada 10 November, para pejabat merevisi jumlah korban tewas dari 1.405 menjadi sekitar 1.200 orang. Sementara luka-luka sebesar 5.600 orang. Setidaknya total 62 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober.

Serangan Israel pada malam hari dan dini hari telah menghantam rumah-rumah, pusat komersial dan rumah sakit di utara, tengah dan selatan Gaza. Gaza Tengah kini terputus dari selatan. Serangan Israel melalui udara, darat, dan bahkan laut terus berlanjut. Laporan menyebut warga bisa mendengar jet dan drone Israel di atas. Beberapa daerah pemukiman di Deir el-Balah terkena dampaknya, di mana serangan Israel menewaskan dan melukai orang. Ambulans dan tim penyelamat belum mampu mengeluarkan seluruh jenazah dari bawah reruntuhan. Deir el-Balah dan Gaza tengah telah berubah menjadi medan perang.

Laporan Al Jazeera menyebut pasukan Israel menggerebek wilayah Tepi Barat. Tadi malam, pasukan Israel berada di Hebron dan menahan sejumlah orang. Di Tepi Barat yang lebih luas dan diduduki, terjadi serangan dari utara ke selatan, yang paling mematikan di Qalqilya, di mana dua warga Palestina terbunuh. Ada pertanyaan tentang keberadaan jenazah warga Palestina tersebut, yang menurut pihak berwenang di Qalqilya tidak dapat mereka temukan kembali. Seperti yang dilaporkan rekan kami Hoda Abdel-Hamid sebelumnya, penggerebekan terjadi di seluruh wilayah pendudukan tadi malam, termasuk di Qalqilya, di mana dua warga Palestina terbunuh. Militer Israel mengklaim bahwa “pasukan darat terus beroperasi di Jalur Gaza bersamaan dengan serangan angkatan udara Israel terhadap sekitar 200 sasaran teror Hamas”.

Media Israel Melaporkan meskipun sedang terjadi serangan Israel di Gaza dan serangan di Tepi Barat yang diduduki, persidangan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dilanjutkan hari ini di Pengadilan Distrik Yerusalem. Hal ini terjadi setelah sebagian besar pengadilan diperintahkan untuk melanjutkan aktivitas normal setelah hanya menangani kasus-kasus darurat sejak 7 Oktober. “Netanyahu dikecualikan dari menghadiri sidang tetapi dapat dipanggil untuk memberikan kesaksian dalam beberapa bulan,” kata laporan tersebut.

Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu pada akhirnya akan diadili sebagai penjahat perang atas serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Menurut Gedung Putih, delegasi yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Wakil Presiden Kamala Harris Phil Gordon, dijadwalkan bertemu dengan Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer. Saat berkunjung, delegasi juga akan membahas rencana Gaza pascaperang.