Serangan Israel di Gaza semakin masif. Pasukan zionis tersebut melakukan pengeboman besar-besaran di dekat Deir el-Balah, termasuk di kamp pengungsi Nuseirat, al-Maghazi, dan Bureij.
Serangan terjadi ketika Israel memaksa penduduk untuk mengungsi ke selatan. Selain itu, serangan Israel juga menewaskan setidaknya 32 orang di Khan Younis dan 5 orang di Rafah.
Laporan AFP, mengutip Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mencatat setidaknya ada 22.600 korban tewas pada Jumat.
Pengeboman massal terus berlanjut di Gaza tengah. Ini semakin masif setelah militer Israel dan kendaraan lapis bajanya masuk lebih dalam ke wilayah tersebut, khususnya di sekitar az-Zawaida.
Langkanya makanan yang tersedia di Gaza kini menjadi tidak terjangkau, di mana berbagai harga melonjak dalam perekonomian masa perang.
Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan bahwa sekitar 500 orang, termasuk wanita dan anak-anak, diinterogasi oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Nur Shams di kota Tulkarem.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menguraikan rencana untuk fase perang selanjutnya, termasuk masa depan Gaza. Plan itu antara lain Hamas tidak lagi mengendalikan Gaza, dan “badan-badan Palestina” akan bertanggung jawab menjalankan wilayah tersebut. Israel akan mempertahankan kebebasan bertindak operasionalnya, dan orang-orang baru yang menjalankan Gaza tidak akan memusuhi Israel dengan cara apa pun. Akan ada “satuan tugas multinasional” yang terdiri dari negara-negara Barat dan Arab untuk mengatur wilayah perbatasan. Israel ingin memimpin kekuatan ini, dan juga ingin mereka bertanggung jawab atas restrukturisasi dan pembangunan kembali Jalur Gaza.