Channel News Asia (CNA), media asing yang berbasis di Singapura, menyoroti gaya kampanye salah satu calon presiden, Anies Baswedan. Ini terungkap dalam artikel berjudul ‘Playing to his strengths, former academic Anies Baswedan woos the youth vote as he contests Indonesia’s presidency’ yang diterbitkan pada Minggu (31/12/2023).
Media tersebut menyinggung acara ‘Desak Anies’ yang diadakan untuk pemilih muda untuk mengajukan pertanyaan dan kritikan kepada Anies. Dalam sebuah sesi dialog, seorang mahasiswa dari Universitas Hazairin di Provinsi Bengkulu mengajukan sejumlah pertanyaan yang cukup tajam, termasuk mengenai sikap Anies terkait rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang ia tolak.
Selain itu, mahasiswa tersebut juga menginterogasi Anies tentang kemiskinan dan korupsi di Indonesia. CNA menyoroti cara Anies menjawab tiap pertanyaan yang diajukan, ia tampak alami dan memberikan penjelasan rinci.
CNA mencatat bahwa Anies yang merupakan seorang akademisi sering berinteraksi dengan anak muda, sehingga strategi kampanyenya kali ini difokuskan pada para pemilih muda. Anies juga menggarisbawahi pentingnya dialog dalam memahami satu sama lain, termasuk para pemuda. Dia juga menyatakan bahwa pemimpin tidak boleh takut dikritik, dan orang-orang yang terlibat dalam dialog kritis adalah sahabat yang peduli dengan Indonesia.
Anies Baswedan memiliki pengalaman sebagai akademisi dan rektor universitas yang membuatnya terbiasa berinteraksi dengan para pemuda. Strategi kampanyenya difokuskan pada pemilih muda, dan ia pentingnya dialog dalam memahami satu sama lain, termasuk para pemuda.