Israel Terus Bergerak Menembak 150 Target, Menewaskan 23.357 Warga

by -289 Views

Serangan Israel ke wilayah Gaza masih terus berlangsung. Sejak 7 Oktober, bombardir Tel Aviv ke wilayah kantong Palestina itu telah menewaskan 23 ribu warga sipil.

Serangan ini memicu kemarahan internasional yang meluas. Milisi-milisi yang bersimpati dengan Gaza pun mulai melancarkan eskalasi baru untuk menekan Tel Aviv menghentikan serangannya. Berikut perkembangan terbaru perang Gaza sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Rabu (10/1/2024):

1.Korban Tewas
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 23.357 orang tewas dalam lebih dari tiga bulan perang antara kelompok militan Palestina Hamas dan Israel. Data dihitung sejak 7 Oktober hingga Rabu.

Jumlah korban tersebut termasuk 147 orang tewas dalam 24 jam terakhir. Sementara 59.410 orang terluka di seluruh wilayah Palestina di periode yang sama, sejak Oktober.

2. Laut Merah Makin Panas
Eskalasi masih terus terjadi di Laut Merah. Kali ini, kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Inggris mulai dikerahkan untuk menangkis serangan-serangan yang dilemparkan milisi penguasa Yaman, Houthi, kepada kapal dagang yang melintas di wilayah itu.

Dalam laporan AFP, kapal perusak Inggris, HMS Diamond, dan kapal perang AS telah menembak jatuh lebih dari 20 drone dan rudal di atas Laut Merah yang diluncurkan oleh Houthi. London mengatakan serangan tersebut sebagai “serangan terbesar” yang dilakukan oleh pemberontak yang didukung Iran itu.

“Semalam, HMS Diamond, bersama dengan kapal perang AS, berhasil menangkis serangan terbesar kelompok Houthi yang didukung Iran di Laut Merah hingga saat ini,” kata Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps dalam sebuah pernyataan dikutip Rabu.

“Hal ini terjadi seminggu setelah 12 negara yang dipimpin oleh AS memperingatkan kelompok Houthi akan konsekuensinya kecuali mereka segera menghentikan penembakan terhadap kapal komersial di koridor pelayaran internasional itu.

Diketahui, serangan Israel ke Gaza hingga saat ini telah menewaskan sedikitnya 23.210 orang, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas.

3.Respons Baru Raja Salman ke Israel
Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz Al Saud, mengambil langkah-langkah terbaru terkait serangan Israel ke Gaza, Palestina. Ini terkait dengan rencana Israel yang ingin memindahkan warga Gaza dari tanah airnya sendiri.

Dalam sebuah sidang kabinet, Selasa waktu setempat, Raja Salman memimpin para menteri yang menolak pernyataan Israel mengenai pengungsian warga Palestina. Mereka juga menentang keras pendudukan kembali Israel ke Jalur Gaza dan juga pembangunan permukiman Yahudi.

4.Lagi, Menlu AS ke Arab-Israel
AS melalui Menteri Luar Negeri Antony Blinken, menyatakan harapannya agar perang di Gaza segera berakhir sekaligus terjaminnya hak-hak politik Palestina.

Dalam kunjungannya ke wilayah Timur Tengah, termasuk Israel, Blinken mengatakan kepada Israel bahwa kekuatan regional lain memperjelas bahwa jalan menuju realisasi hak-hak politik Palestina sangat penting bagi perdamaian di wilayah tersebut.

5.Israel Bombardir Gaza Lagi
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Rabu mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 150 “target teror” di Gaza selama sehari terakhir. Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan “lusinan teroris” dibunuh oleh pasukan Israel di kota Selatan Khan Younis.

6.Perundingan Baru dengan Hamas
Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel, dilaporkan telah menghubungi para pemimpin Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) untuk berdiskusi dengan mereka terkait mulainya kembali perundingan mengenai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel.

7.Anggota DPR Israel Mau Bantai Warga Palestina
Pernyataan kontroversial muncul dari angola DPR Israel. Wakil Ketua Knesset (parlemen Israel) dari Partai Likud, Nissim Vatur, mengatakan Gaza dan rakyatnya harus dibakar.

8.Inggris Minta Israel Jamin Kebutuhan Potok Warga Gaza
Pemerintah Inggris memandang bahwa Israel sebagai kekuatan pendudukan mempunyai kewajiban berdasarkan hukum kemanusiaan internasional untuk menyediakan pasokan dasar bagi masyarakat Gaza. Poin ini ditegaskan Menteri Luar Negeri David Cameroon.