Rusia Membantu Tentara Israel yang Terbantai

by -134 Views

Eskalasi di wilayah Gaza, Palestina, terus meningkat. Ini disebabkan oleh serangan Israel yang membabi buta dengan dalih menghancurkan milisi Hamas yang menyerang Israel Selatan pada 7 Oktober 2023. Serangan Tel Aviv memicu milisi pro-Hamas di Timur Tengah seperti Houthi dan Hizbullah untuk bergerak, meningkatkan risiko perang di wilayah tersebut.

Perkembangan terbaru dari sumber-sumber yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia adalah sebagai berikut, pada Selasa (23/1/2024):

1. Warga Israel Marah kepada Netanyahu
Sejumlah warga Israel yang merupakan keluarga dari para sandera yang ditawan Hamas di Gaza mendatangi kantor Parlemen Israel, Knesset, pada Senin (22/1/2024). Mereka mengecam penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berdamai dengan Hamas dan membebaskan sandera.

2. Pasukan Israel Terbantai
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan bahwa 24 anggotanya tewas dalam sehari. Para tentara tewas dalam serangan di Khan Younis, kota utama di Selatan Gaza.

3. Israel Tembak Tank Sendiri
Hamas Palestina melaporkan bahwa tentara Israel mengebom tanknya sendiri.

4. Israel-Mesir Terancam Perang
Israel berencana merebut kembali Koridor Philadelphia, ‘tanah tak bertuan’ di sepanjang wilayah selatan Gaza di perbatasan dengan Mesir.

5. Pejabat Israel Ungkap Rencana Gencatan Senjata
Seorang pejabat Israel mengungkapkan inisiasi untuk menawarkan gencatan senjata selama dua bulan kepada Hamas sebagai imbalan atas semua sandera yang ditahan di Gaza.

6. Israel Tawarkan Koridor Aman di Gaza
Israel telah mengusulkan untuk mengizinkan para pemimpin senior Hamas meninggalkan Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang lebih luas.

7. Menlu Rusia Turun Tangan
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan rekan-rekannya dari Iran, Turki, dan Lebanon untuk membahas keadaan di Timur Tengah.

Eskalasi konflik antara Israel dan Palestina di Gaza telah menimbulkan efek global, memicu gangguan di perairan dan kekhawatiran akan perang antara kelompok Houthi, Hizbullah, dan Israel.