Keluarga Hartono Meraih Gelar Orang Terkaya di Indonesia Berkat Sumber Kekayaan Ini

by -789 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Hartono bersaudara merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Mengutip Indonesia 50’s Richest versi Forbes, kekayaan dua kakak beradik, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono, itu masih menempati nomor satu di Tanah Air.

Dalam Forbes Real Time Billionaires per Rabu (31/1/2024), Robert Budi Hartono tercatat di urutan ketiga orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$25,6 miliar atau setara dengan Rp403,84 triliun (Rp15.775/US$1). Dan di urutan keempat diisi oleh Michael Hartono dengan total kekayaan US$24,5 miliar atau setara dengan Rp386,48 triliun.

Banyak orang mengira sumber kekayaan terbesar duo Hartono berasal dari usaha rokok kretek yang mereka miliki saja. Sebagaimana diketahui, Robert dan Michael Hartono merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok kretek Djarum, Oei Wie Gwan.

Grup Djarum melebarkan sayap mulai tahun 1972 dengan melakukan ekspor dan melakukan produksi menggunakan mesin pada 1981 hingga menjadi perusahaan rokok terbesar di Tanah Air. Beberapa produk Djarum yang dikenal masyarakat yakni Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, hingga Djarum Black.

Pada faktanya, sumber kekayaan Duo Hartono selain dari Djarum, juga mengalir dari investasi. Duo Hartono menjadi pemegang saham pengendali di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dibawah naungan PT Dwimuria Investama Andalan dengan kepemilikan 54,94% saham BBCA hingga laporan keuangan kuartal IV 2023.

Dwimuria dimiliki oleh Robert Budi Hartono sebanyak 51% saham, dan 49% saham dipegang oleh Michael Bambang Hartono.

Harga saham BBCA telah mencatatkan kenaikan sepanjang waktu sebesar 27.815,71% hingga perdagangan Rabu (31/1/2024) di level 9.550 per saham.

Angka tersebut sudah merupakan harga stock split. BBCA sendiri telah melakuan stock split atau pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2 sebanyak tiga kali. Tepatnya, pada tahun 2001, 2004, dan 2008. Kemudian pada 2021, BBCA kembali melakukan stock split dengan rasio 1:5.

Aliran kekayaan duo Hartono juga berasal dari investasi di emiten sektor telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).

Melalui PT Sapta Adhikari Investama yang dimiliki oleh keluarga Hartono, mereka memiliki kepemilikan saham TOWR sebesar 54,42% dan menjadi pengendali utama. Selain itu PT Dwimuria Investama Andalan yang dimiliki oleh keluarga Hartono juga memiliki porsi sebesar 5% di saham TOWR hingga laporan keuangan kuartal III 2023.

Harga saham TOWR telah mencatatkan kenaikan sepanjang waktu sebesar 3.769,57% hingga perdagangan Rabu (31/1/2024) di level Rp890 per saham. Harga tersebut sudah merupakan harga setelah stock split pada tahun 2023 dengan rasio 1:10 dan pada tahun 2018 dengan rasio 1:5.

Kontribusi kekayaan Duo Hartono dari investasi juga berasal dari kepemilikan terbesar di saham PT Global Digitan Niaga Tbk (BELI). Melalui PT Global Investama Andalan (GIA), keluarga Hartono memiliki kepemilikan saham BELI sebesar 82,11% hingga laporan keuangan kuartal III 2023.

Harga saham BELI juga mencatatkan performa yang cukup baik sejak IPO dengan kenaikan 9,09% hingga perdagangan Rabu (31/1/2024) di level Rp480 per saham.

Instrumen investasi merupakan penopang sumber kekayaan duo Hartono.

Pengalaman Hartono membuktikan jika investasi di saham bisa sangat menguntungkan. Hal ini yang menjadi pendorong bagi milenial dan gen z untuk terus meningkatkan nilai investasi mereka karena hal tersebut selain dapat menjaga aset mereka dari inflasi, juga dapat mendorong bertambahnya nilai suatu kekayaan.

Catatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 12,16 juta orang pada 2023. Angka ini naik 18% atau 1,85 juta orang dari 2022 yang sebesar 10,31 juta investor.

BEI juga menyebut capaian 2023 meningkat 11 kali sejak 2017. Adapun investor aktif tahunannya mencapai 1,43 juta orang pada 2023.

Selama lima tahun terakhir, jumlah investor pasar modal Indonesia memang mengalami tren kenaikan. BEI mengungkapkan, peningkatan jumlah investor ini merupakan hasil upaya yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi kepada masyarakat.