Rusia Meragukan Keterlibatan ISIS dalam Serangan Mematikan di Moskow, Menunjuk ke AS, Ukraina, dan Israel

by -107 Views

Moskow, CNBC Indonesia – Kremlin menolak untuk berkomentar mengenai klaim dari kelompok ISIS bahwa mereka adalah pelaku di balik serangan paling mematikan di Moskow pada akhir pekan lalu. Moskow tampak ragu akan klaim tersebut seperti yang dilaporkan pada Senin (23/3/2024).

Setidaknya 137 orang tewas ketika sekelompok orang bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus dan menembaki penonton yang berada di dalamnya. Mereka juga membakar gedung tersebut, menjadikan serangan ini sebagai yang paling fatal dalam sejarah negara tersebut.

ISIS sendiri telah beberapa kali mengklaim bahwa mereka yang melakukan serangan sejak hari Jumat. Bahkan, saluran media yang terafiliasi dengan ISIS telah mempublikasikan video orang bersenjata di lokasi tersebut yang menembaki penonton konser.

Namun, dalam satu-satunya pernyataan publiknya mengenai pembantaian tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan kemungkinan adanya keterkaitan dengan Ukraina. Hingga saat ini, belum ada pejabat senior Rusia yang mengomentari klaim dari ISIS.

Menurut AFP, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia hanya sedang berbicara berdasarkan data awal, dan belum ada versi yang resmi yang disampaikan.

Para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat, sementara tim penyelamat masih terus mencari sisa-sisa di lokasi kejadian.

Di lain sisi, Rusia telah menangkap 11 orang, di mana empat di antaranya terbukti bersalah. Mereka berasal dari Tajikistan dan salah satunya mengaku telah dibayar 500.000 rubel (sekitar Rp 85 juta) untuk melakukan serangan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuding Amerika Serikat telah mencoba memfitnah ISIS dan menyelamatkan Ukraina dengan menyatakan bahwa ISIS adalah pelaku serangan tersebut.

Zakharova juga menyebut bahwa intervensi AS di Timur Tengah telah menyebabkan kekuatan dan perkembangan sejumlah kelompok radikal dan teroris belum berhenti. Dia mempertanyakan motivasi AS dalam hal ini, serta mengkritik upaya Washington untuk menutupi kegiatan-kegiatannya di Ukraina dengan menyalahkan ISIS.

Isu kemungkinan keterlibatan Israel juga muncul dalam kasus ini, di mana beberapa loyalis Putin menuduh Israel terlibat dalam serangan tersebut. Haaretz, media di Tel Aviv, memuat analisis yang menyebut bahwa Rusia kemungkinan akan menggunakan serangan ini untuk menyerang Ukraina serta para pembangkang di negaranya.

[Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
5 Fakta Penembakan Konser di Moskow: Pelaku Ditangkap-Ancaman Putin

(sef/sef)