Iran mendorong Israel untuk tidak merespons serangan yang dilakukan Teheran, kemarin. Iran mengklaim serangan menggunakan drone dan rudal sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, beberapa waktu lalu.
“Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah,” tulis Misi Iran untuk PBB seperti dilaporkan AFP, Minggu (14/4/2024).
Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel dan sekutunya setelah melancarkan serangan militer langsung ke wilayah Israel.
“Jika rezim Zionis (Israel) atau pendukungnya menunjukkan perilaku sembrono, mereka akan menerima respons yang lebih tegas dan lebih kuat,” ujarnya.
Pada hari kemarin, Garda Revolusi Iran mengklaim telah meluncurkan serangan drone dan rudal ke situs militer Israel. Tentara Israel menyatakan telah berhasil menembak 99% drone dan rudal tersebut, dan menyatakan serangan Iran “digagalkan”.
Kepala Staf Militer Iran, Mohammad Bagheri, mengatakan serangan tersebut telah mencapai semua tujuannya dan tidak ada niat untuk melanjutkan operasi ini. Menurut Bagheri, pembalasan Iran ditujukan pada “pusat intelijen” dan pangkalan udara di mana jet F-35 Israel lepas landas untuk menyerang konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024.
“Kedua pusat tersebut mengalami kerusakan signifikan,” ujarnya, meskipun Israel menyatakan serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan kecil.
