JAKARTA — Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, baru saja menjalani operasi untuk cedera kaki di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman, Jakarta. Keputusan Prabowo untuk melakukan operasi di rumah sakit dalam negeri dianggap sebagai wujud kepercayaan terhadap sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan, Daniel Lumadyo Wartoadi, menyatakan bahwa Prabowo memilih Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) untuk operasi cedera kakinya. Daniel mengatakan bahwa sebagai anak bangsa, kita harus mampu menjawab tantangan dan menunjukkan bahwa kita bisa.
Dalam unggahan Instagram resminya (@prabowo) pada Minggu (30/6/2024), Prabowo mengungkapkan bahwa ia telah selesai menjalani tindakan medis untuk memulihkan cedera kakinya. Prabowo menyatakan kesiapannya untuk berbakti dan mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia dengan kondisi yang lebih sehat.
Keputusan Prabowo untuk melakukan operasi di dalam negeri mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, menyambut baik keputusan ini sebagai bentuk kepercayaan terhadap tenaga kesehatan di dalam negeri.
Operasi yang dilakukan Prabowo ditangani oleh dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan hip and knee, Sunaryo Kusumo. Sunaryo menyatakan bahwa kondisi Prabowo sudah membaik setelah operasi. Meskipun demikian, kontrol rutin tetap akan dilakukan untuk memastikan pemulihannya.
Keputusan Prabowo untuk menjalani operasi cedera kaki di rumah sakit dalam negeri menegaskan kepercayaan terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi tokoh dan pejabat lainnya untuk memilih pelayanan kesehatan dalam negeri, serta mendorong bagi rumah sakit dan institusi pendidikan kedokteran untuk terus meningkatkan kualitasnya.
Tenaga kesehatan di Indonesia memiliki kompetensi dan kualitas yang tidak kalah dengan dokter di luar negeri. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh publik, diharapkan masyarakat kelas atas di Indonesia semakin percaya dan bersedia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi jumlah warga yang berobat ke luar negeri.